Kendalikan Inflasi Pemda DIY Minta Warga Tidak Belanja Berlebihan  

Tahun 2022, inflasi DIY di atas pertumbuhan angka ekonomi  

Yogyakarta, IDN Times - Tim Pengendali Inflasi Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (TPID DIY) mengajak warga berkontribusi mengendalikan angka inflasi. Salah satunya adalah tidak perlu melakukan aksi panic buying ataupun belanja berlebihan.

“Carilah inovasi bukan hanya dari sisi supply, tapi juga dari sisi permintaan. Kalau permintaannya tetap, pasti produksi juga akan ajek (stabil),” kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, R. Kadarmantara Baskara Aji, saat membuka Konsinyering Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2022 Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY, di Hotel Horison Ultima Yogyakarta, Rabu (8/2/2023).

 

1. Berbagai kinerja ekonomi pengaruhi inflasi

Kendalikan Inflasi Pemda DIY Minta Warga Tidak Belanja Berlebihan  Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Aji menyebut pengendalian inflasi sangat terkait dengan berbagai macam kinerja ekonomi, baik soal pertumbuhan maupun pemerataan ekonomi. "Tampaknya hal ini menjadi perhatian pemerintah pusat secara serius. Dan memang benar adanya, pengendalian inflasi ini dilakukan demi kesejahteraan masyarakat,” paparnya.

Aji mengatakan, TPID DIY mempunyai dua tugas yakni berupaya mengendalikan inflasi dengan stakeholder yang ada, dan kedua penilaian tim harus berupaya bekerja lebih baik.

2. Inflasi DIY didorong harga komoditas hortikultura

Kendalikan Inflasi Pemda DIY Minta Warga Tidak Belanja Berlebihan  ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budiharto Setyawan mengatakan, pertumbuhan ekonomi DIY pada 2022 berada di atas 5 persen sesuai perkiraan. Tingginya aktivitas Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) serta momentum Natal dan Tahun Baru 2023 menjadi penopang utama pertumbuhan triwulan IV 2022.

“Pergerakan inflasi DIY utamanya didorong oleh pergerakan harga komoditas hortikultura, ketersediaan pasokan, hambatan dalam proses distribusi, dan pola konsumsi masyarakat menjadi faktor yang berdampak terhadap pergerakan harga komoditas. DIY kerap alami kenaikan inflasi pada momen HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) dan periode berlibur,” paparnya.

Baca Juga: Mobilitas Akhir Tahun Jogja Meningkat, Telur Sumbang Utama Inflasi   

3. Inflasi DIY pada awal tahun 2023

Kendalikan Inflasi Pemda DIY Minta Warga Tidak Belanja Berlebihan  ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Budi menuturkan, tahun 2023 khususnya di bulan Januari, inflasi di DIY mengalami penurunan seiring dengan turunnya harga BBM. Dari hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS), DIY pada bulan Januari 2023 mengalami inflasi bulanan sebesar 0,17 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yakni 0,65 persen.

“Walaupun pertumbuhan ekonomi DIY pernah tertinggi se-Jawa di 2022, yakni lebih dari 5 persen, tapi inflasi di tahun 2022 kita tercatat besar 6,49 persen. Artinya kita masih ada minus karena inflasi lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonominya. Untuk itu upaya pengendalian inflasi masih harus terus dilakukan,” kata Budi.

Baca Juga: Pedagang Teras Malioboro 2 Dipindah Lagi, Pemda Siapkan 2 Lokasi

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya