FKUB Bantul Kecam Guru yang Paksa Siswi Pakai Hijab

Bantul, IDN Times - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bantul angkat bicara mengenai kasus siswi SMAN 1 Banguntapan yang dipaksa memakai hijab hingga depresi. Ketua FKUB Bantul, Yasmuri, menilai tindakan guru Bimbingan dan Konseling (BK) yang memaksa siswinya menggunakan hijab tidak bisa dibenarkan.
1. FKUB Bantul kawal kasus guru BK paksa siswi muslim gunakan hijab

Menurut Yasmuri, menggunakan hijab atau tidak adalah hak yang siswi yang bersangkutan. Oleh karenanya, tidak boleh ada pemaksaan antara satu dengan yang lainnya.
"Yang jelas dalam kasus guru BK yang memaksakan siswi muslim menggunakan hijab tentunya FKUB Bantul akan pro aktif untuk mengawal kasus ini hingga selesai," ujarnya disela-sela acara Menjaga Keserasian Kebhinnekaaan bersama FKUB Kabupaten Bantul dengan Pelepasan Tukik di Pantai Goa Cemara, Selasa (2/8/2022).
2. Siswi muslim perlu diberi kebebasan dalam memilih model seragam sekolah

Yasmuri mengatakan, dari pengalaman memimpin SMP Negeri Bantul, untuk siswi baik yang muslim maupun nonmuslim diberi kebebasan untuk memilih model seragam sekolahnya. Bahkan ada siswi nonmuslim secara sukarela akan memakai rok panjang dan baju lengan panjang namun tidak menggunakan hijab.
Di sisi lain, siswi non muslim yang akan menggunakan rok dengan panjang 5 sentimeter di bawah dengkul dan pakaian lengan pendek juga diberi kebebasan.
"Kebebasan untuk memilih model seragam itu kita serahkan kepada siswa atau siswi dan wali murid atau orang tuanya. Kita tidak boleh memaksa siswi muslim harus pakai hijab. Kan dalam aturan memang tidak ada paksaan siswi muslim menggunakan hijab. Apalagi guru BK memaksakan kehendak agar siswi muslim harus menggunakan hijab," ucap mantan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bantul ini.
3. FKUB Bantul akan mengundang guru dan kepala sekolah

Agar kasus di SMAN 1 Banguntapan tidak terulang, Yasmuri memandang perlu bagi guru BK dan guru pembimbing OSIS untuk diberi pemahaman terkait penggunaan hijab dan juga model pakaian seragam.
"Makanya FKUB Bantul dalam waktu dekat akan mengundang guru dan kepala sekolah, untuk memberi pemahaman terkait penggunaan hijab kepada siswi muslim maupun model pakaiannya. Siswi muslim tetap diberi kebebasan memilih karena yang terpenting adalah tetap menjaga norma-norma etika yang ada," ucapnya.
"Misalnya menggunakan rok dengan panjang lima sentimeter di bawah dengkul bagi siswi muslim (tidak menggunakan hijab) itu juga tidak masalah. Masih wajar saya kira. Tidak melanggar etika yang ada," pungkasnya.