Sepekan Merapi Muntahkan 22 Kali Guguran Lava  

Hati-hati aktivitas vulkanik masih tinggi

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi selama sepekan mengeluarkan 22 kali guguran lava ke arah Barat dengan dominan arah luncuran ke Sungai Bebeng. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengatakan jarak luncuran yang terjadi maksimal 1.800 meter.

"Berdasarkan laporan laporan aktivitas Gunung #Merapi tanggal 15 hingga 21 Juli 2022, guguran lava teramati sebanyak 22 kali ke arah Barat Daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," ujar Agus melalui keterangan tertulis, Sabtu (23/7/2022). 

1. Kubah Barat dan tengah tidak alami perubahan

Sepekan Merapi Muntahkan 22 Kali Guguran Lava  ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Sementara perkembangan kubah Barat Daya tidak teramati adanya perubahan ketinggian. Hal yang sama juga terjadi pada  kubah tengah. "Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.645.000 m3, dan kubah tengah sebesar 2.582.000 m3," papar Agus. 

 

Baca Juga: Syahdunya Bunker Kaliadem, Wisata di Kaki Gunung Merapi 

2. Intensitas kegempaan masih tinggi

Sepekan Merapi Muntahkan 22 Kali Guguran Lava  Bunker Kaliadem, wisata di Kaki Gunung Merapi, Sleman. IDN Times / Febriana Sinta

Sementara intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi dan deformasi Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.

"Intensitas curah hujan sebesar 22 mm/jam selama 30 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 16 Juli 2022. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi," ujar Agus. 

 

3. Hati-hati aktivitas vulkanik masih tinggi

Sepekan Merapi Muntahkan 22 Kali Guguran Lava  Sungai Bebeng di Bunker Kaliadem . IDN Times / Febriana Sinta

Agus menyatakan aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status Merapi juga dalam tingkatan SIAGA. Masyarakat dilarang melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan Barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor Tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca Juga: Wisata di Kaki Gunung Merapi Stonehenge, Mirip Aslinya!

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya