Pemkab Gunungkidul Khawatir 2 Klaster Pengaruhi Kebijakan PPKM   

Kebijakan PPKM berpengaruh pada sektor pariwisata di Gunungk

Gunungkidul, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengkhawatirkan munculnya klaster pondok pesantren akan mempengaruhi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 di wilayah ini.

1. Kebijakan PPKM berpengaruh pada sektor pariwisata di Gunungkidul

Pemkab Gunungkidul Khawatir 2 Klaster Pengaruhi Kebijakan PPKM   Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty. IDN Times/Daruwaskita

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan pengaruh kebijakan PPKM Level 3 sangat besar bagi masyarakat, terutama sektor pariwisata.  

"Saat ini, PPKM Level 3 di Gunung Kidul mengikuti aglomerasi DIY. Dengan adanya klaster baru yang muncul di Gunung Kidul, kami khawatir akan banyak klaster COVID-19 baru. Levelnya tidak turun atau mungkin justru naik," kata Dewi Irawaty, Minggu  (17/10/2021). 

 

Baca Juga: Kronologi Klaster Ponpes di Gunungkidul, 17 Santri Positif COVID-19 

2. Peringatan pandemik belum selesai

Pemkab Gunungkidul Khawatir 2 Klaster Pengaruhi Kebijakan PPKM   IDN Times/Sunariyah

Munculnya klaster pondok pesantren ini menurut Dewi menjadi bentuk peringatan bahwa masyarakat harus tetap disiplin terhadap protokol kesehatan (prokes), termasuk satuan tugas jangan lengah dalam melaksanakan pengawasan.

"Setidaknya pastikan ada satgas internal di pondok pesantren dan sekolah yang memantau secara ketat," katanya dikutip Antara. 

3. Tak hanya ponpes, muncul klaster SD Panggang 2

Pemkab Gunungkidul Khawatir 2 Klaster Pengaruhi Kebijakan PPKM   Ilustrasi Pelajar (SMP). IDN Times/Mardya Shakti

Di bulan ini, muncul dua klaster baru  di Gunungkidul, yaitu pondok pesantren dan kasus terpaparnya pelajar di SDN Negeri 2 Panggang. Dewi memaparkan pasca kemunculan klaster, kasus baru COVID-19 di Gunung Kidul terbilang kembali melandai. 

"Hari ini ada penambahan tiga kasus baru, dan enam pasien sembuh. Sehingga, kasus aktif di Gunung Kidul masih ada 68 kasus, baik yang dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri," katanya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya