Merapi Erupsi, Dinas Pariwisata Nyatakan Objek Wisata Aman Dikunjungi 

Rute Lava Tour Merapi diubah

Yogykarta, IDN Times -  Gunung Merapi erupsi sejak Sabtu (11/3/2023) hingga Senin (13/3/2023). Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjamin objek wisata di wilayahnya tetap aman.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menjelaskan objek wisata di DIY beroperasi normal pascarentetan erupsi Gunung Merapi. "Rentetan awan panas guguran Gunung Merapi terjadi sejak Sabtu (11/3/2023) tidak berdampak signifikan terhadap aktivitas pariwisata, secara umum destinasi wisata tetap beroperasi secara normal seperti sedia kala," kata Singgih Raharjo, Senin (13/3/2023).

Malahan, kata Singgih, banyak wisatawan mengabadikan luncuran awan panas, menjadi sesuatu hal yang menarik untuk diabadikan.

1. Destinasi wisata yang sempat tutup sudah dibuka lagi

Merapi Erupsi, Dinas Pariwisata Nyatakan Objek Wisata Aman Dikunjungi Lava Tour Merapi (Instagram/lavatourmerapi_)

Singgih menjelaskan sejumlah destinasi wisata yang berlokasi di dekat lereng Gunung Merapi memang sempat tutup sementara saat erupsi. Namun kini sejumlah objek wisata itu telah beroperasi kembali dengan menerapkan standar prosedur yang aman.

Khusus untuk wisata petualangan Lava Tour Merapi, kata Singgih, telah melakukan perubahan rute jelajah menyesuaikan batas aman yang ditetapkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY.

"Ada beberapa yang kemudian disesuaikan seperti rute 'lava tour' ini tidak seperti biasanya yang sampai Bunker Kaliadem. Dimana dicari lokasi-lokasi yang betul-betul tidak melampaui batas yang disarankan BPBD," katanya dikutip Antara. 

2. Pengelola destinasi wisata diminta tetap waspada

Merapi Erupsi, Dinas Pariwisata Nyatakan Objek Wisata Aman Dikunjungi Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharja. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Singgih meminta seluruh pengelola destinasi wisata di lereng Gunung Merapi tetap dalam posisi waspada. Ia berharap pengelola wisata melakukan upaya cepat saat muncul bencana erupsi yang berpotensi membahayakan wisatawan.

"Kalau terjadi sesuatu yang kemudian membahayakan bagi para wisatawan segera diambil langkah-langkah tanpa harus menunggu ada pemberitahuan karena yang tahu persis situasi yang ada di lokasi adalah yang bersangkutan," ujar Singgih.

Baca Juga: Foto Udara Merapi Pascaerupsi, Jarak Luncur Awan Panas 3,7 Km

Baca Juga: Merapi Erupsi, PHRI DIY: Pemesanan Hotel di Jogja Tak Terpengaruh  

3. BPPTKG nyatakan objek wisata di DIY aman

Merapi Erupsi, Dinas Pariwisata Nyatakan Objek Wisata Aman Dikunjungi Ilustrasi Gunung Merapi Erupsi. Twitter.com/BPPTKG

Sementara itu, Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso memastikan bahwa seluruh kegiatan wisata di DIY tetap aman selama berlangsung di luar zona bahaya erupsi Merapi yang telah ditetapkan.

Menurut Agus Budi, potensi bahaya Merapi saat ini yakni berupa guguran lava dan awan panas guguran yang bisa menjangkau alur Kali Woro sejauh maksimal tiga kilometer dari puncak, sedangkan Kali Gendol sejauh lima kilometer dari puncak, Kali Boyong sejauh lima kilometer dari puncak, dan Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh tujuh kilometer dari puncak

"Kegiatan wisata dan kegiatan apa pun di luar daerah bahaya masih aman," ujar Agus.
Agus meminta pelaku wisata di lereng Gunung Merapi menerapkan prosedur kedaruratan, salah satunya dengan mengatur kepadatan wisatawan.

"Dikhawatirkan jika wisatawan terlalu padat, terlalu banyak pada suatu tempat kemudian mereka menyaksikan suatu yang menakutkan seperti awan panas besar pada arah yang lain kemudian mereka panik dan berhamburan tentu ini bisa memunculkan bahaya yang lain," ujar Agus Budi Santoso.

BPPTKG mencatat sebanyak 60 kali awan panas guguran meluncur dari Gunung Merapi ke arah Kali Bebeng berdasar data pemantauan sejak Sabtu (11/3/2023) hingga Senin (13/3/2023).

Baca Juga: Syahdunya Bunker Kaliadem, Wisata di Kaki Gunung Merapi 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya