Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dikeroyok, Peternak Babi Polisikan 9 Warga Ngepet Bantul

Ilustrasi pengeroyokan. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi pengeroyokan. (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Pemilik ternak babi melaporkan warga Padukuhan Ngepet karena pengeroyokan terhadapnya.
  • Warga membuka paksa kandang babi, melepaskan puluhan babi, dan mengganggu pemilik peternakan.
  • Kasus ini melibatkan sembilan warga sebagai terlapor pengeroyokan dan menimbulkan trauma pada keluarga korban.

Bantul, IDN Times - Pemilik ternak babi yaitu S, melaporkan sejumlah warga Padukuhan Ngepet, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul karena kasus pengeroyokan.

Kasus pengeroyokan ini berawal dari penutupan kandang babi milik korban yang berada di Padukuhan Ngepet, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul. 

 

1. Warga mengeluarkan paksa ternak babi dari kandangnya

Ternak babi berkeliaran di sekitar kandang setelah pintu kandang dibuka oleh warga. (Dok. Satpol PP Bantul)
Ternak babi berkeliaran di sekitar kandang setelah pintu kandang dibuka oleh warga. (Dok. Satpol PP Bantul)

S mengatakan aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh warga Padukuhan Ngepet berawal pada Senin (10/2024) sore, saat warga mendatangi kandang babi miliknya. Warga kemudian membuka paksa pintu kandang serta mengeluarkan puluhan babi.

"Jadi puluhan babi keluar dari kandang dan berlarian di sekitar kandang babi bahkan ada masuk ke sungai. Satu ekor babi bahkan mati karena dipukul di bagian kepalanya," ucapnya, Kamis (13/2/2025).

"Sebenarnya kandang babi itu diisi ternak milik saya dan dua peternak lainnya. Saat warga mengeluarkan babi dari kandang merupakan babi milik T yang belum sempat dipindahkan ke tempat lain. Sedangkan babi yang saya pelihara dan milik seorang peternak lagi sudah dipindahkan," ucapnya.

2. Datangi kandang babi dan dikeroyok

Ternak babi berkeliaran di sekitar kandang setelah pintu kandang dibuka oleh warga.(Dok Satpol PP Bantul)
Ternak babi berkeliaran di sekitar kandang setelah pintu kandang dibuka oleh warga.(Dok Satpol PP Bantul)

Menurutnya saat warga melakukan aksi penutupan kandang babi, dirinya tidak ada di lokasi karena sedang bekerja memperbaiki rumah milik tetangga. Setelah diberitahu warga, ia langsung menuju kandang.

Ia kemudian membantu mengevakuasi babi ke truk untuk dipindahkan ke tempat lainnya. Sedangkan warga sudah mulai membubarkan diri dan kembali ke rumahnya masing-masing. Namun ketika melihat dirinya berada di kandang, sejumlah warga datang kembali.

"Kemudian ada dua warga yang berbicara dengan kasar, kemudian melakukan pemukulan, menendang hingga mencekik leher saya bahkan saya terjatuh dan kepala terbentur dinding kandang babi," jelasnya.

Saat pengeroyokan terjadi, datanglah empat petugas Satpol PP Bantul dan kemudian mengevakuasi korban ke Mapolsek Sanden.

"Namun karena saya pusing dan sesak nafas karena jadi bulan-bulanan warga, kemudian saya minta diantar ke RSUD Saras Adyatma Bambanglipuro untuk berobat dan melakukan rontgen," ujarnya.

3. Melaporkan kasus pengeroyokan oleh warga ke Mapolres Bantul

Ilustrasi pengeroyokan. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi pengeroyokan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selanjutnya pada Selasa (11/2/2025) atas pertimbangan keluarga dan berbagai pihak, ia melaporkan kasus ini ke Mapolres Bantul. Terdapat sembilan warga Padukuhan Ngepet yang menjadi terlapor pengeroyokan.

"Yang jelas akibat pengeroyokan tersebut, istri dan anak-anak saya trauma dan harga diri saya diinjak-injak. Nantinya jika ada mediasi maka tidak ada jalur perdamaian namun tetap proses hukum harus ditegakkan," tandasnya.

4. Benarkan adanya laporan polisi terkait pengeroyokan

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry.(IDN Times/Daruwaskita)
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry.(IDN Times/Daruwaskita)

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry membenarkan jika ada laporan polisi di Polres Bantul dalam kasus pengeroyokan yang menimpa Sadiman

"Jadi secara rinci laporan polisinya seperti apa, akan saya konfirmasi kepada penyidik terlebih dahulu. Mohon waktunya," katanya singkat.

Sebelumnya Lurah Srigading, Prabawa Suganda mengakui adanya aksi warga Padukuhan Ngepet yang melepaskan babi dari kandang dengan membuka pintu kandang. Warga menurutnya merasa emosi, karena pemilik peternakan babi yang terdiri tiga orang mengingkari kesepakan. Warga mengaku terganggu dengan kotoran babi.

"Jadi warga resah dengan keberadaan ternak babi yang dekat dengan rumah warga, sehingga bau kotoran babi sampai ke rumah warga," katanya, Selasa (11/2/2025).

Sebelum, sekitar tiga bulan lalu, pemerintah kalurahan melakukan mediasi antara peternak, warga hingga menghadirkan Satpol PP dan dinas terkait. Mereka meminta penutupan usaha ternak babi. 

"Namun, karena sampai tanggal yang disepakati tidak dilakukan pengosongan, maka warga mendatangi lokasi peternakan tersebut, dan melakukan aksi pelepasan babi," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
Febriana Sintasari
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us