Polemik TPSS Puncak Bucu, Bupati Bantul: Cuma Sementara

Darurat sampah butuh jalan keluar yang sifatnya sementara

Intinya Sih...

  • Warga di Kalurahan Sitimulyo menolak pembangunan TPSS Puncak Bucu yang sifatnya sementara.
  • Bupati Bantul meminta warga untuk memahami dan memaklumi rencana pembangunan TPSS sebagai solusi atas darurat sampah.
  • Pemkab Bantul terus menggenjot penyelesaian pembangunan tiga lokasi penanganan sampah sebagai solusi permanen terhadap darurat sampah di Bantul.

Bantul, IDN Times - Sejumlah warga di Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul menolak pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Puncak Bucu di Kalurahan Srimulyo yang berbatasan langsung dengan wilayah mereka. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan TPSS tersebut sifatnya cuma sementara.

1. Minta warga agar paham dan memakluminya

Polemik TPSS Puncak Bucu, Bupati Bantul: Cuma SementaraWarga tolak proyek TPSS Puncak Bucu Piyungan Bantul.(Dok.Istimewa)

Halim pun meminta warga Sitimulyo untuk memahami dan memaklumi rencana pembangunan TPSS di Puncak Bucu, Srimulyo.

"Tolong dipahami ini dalam masa darurat. Ini kan hanya sementara. Jangan dikit-dikit dipermasalahkan. Dalam masa darurat ini kita butuh jalan keluar sementara agar sampah tidak berserakan," katanya, Selasa (9/7/2024).

2. Pemkab percepat penyelesaian TPST Dingkikan dan Modalan

Polemik TPSS Puncak Bucu, Bupati Bantul: Cuma SementaraIlustrasi pengelolaan sampah (Dok/KLHK)

Pemkab Bantul saat ini terus menggenjot penyelesaian pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Dingkikan, TPST Modalan, dan Instalasi Tempat Pengolahan Sampah (ITF) Bawuran. Pembangunan tiga lokasi penanganan sampah ini diharapkan menjadi solusi atas darurat sampah di Bantul.

"Sekali lagi ini hanya sementara. Pada akhirnya nanti masalah sampah selesai setelah TPST ini jadi. Saya berharap, saya minta masyarakat pemaklumannya. Saya minta pengertiannya, bahwa kita harus selesaikan sampah ini dengan cara-cara tidak permanen sembari menyelesaikan instalasi pengolahan sampah yang permanen," katanya.

Baca Juga: Ditolak Warga, Proyek TPSS Puncak Bucu Bantul Tetap Berjalan

3. Pembangunan TPSS Puncak Bucu tetap berjalan meski ada penolakan warga

Polemik TPSS Puncak Bucu, Bupati Bantul: Cuma SementaraPanewu Piyungan Muhammad Baried.(IDN Times/Daruwaskita)

ebelumnya, Panewu Piyungan Muhammad Baried menyatakan bahwa pembangunan TPSS Puncak Bucu akan tetap dilaksanakan meski mendapatkan penolakan dari warga. Persiapan lokasi Puncak Bucu untuk dijadikan TPSS telah dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dengan memasang mulsa untuk mencegah lindi mencemari lingkungan, termasuk Padukuhan Banyakan 1 hingga Padukuhan Banyakan 3 dan Padukuhan Pagergunung 1 dan 2 yang berbatasan langsung dengan TPSS Puncak Bucu.

"Warga Banyakan 1,2 dan 3 serta warga Padukuhan Pagergunung 1 dan 2 itu takut kalau musim hujan lindinya sampai ke daerah mereka karena berada di bawah Puncak Bucu," tuturnya, Selasa (9/7/2024).

Menurutnya, pemerintah juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Srimulyo terkait rencana pembangunan TPSS Puncak Bucu. Inti dari sosialisasi tersebut adalah program bisa berjalan sepanjang tidak merugikan warga Padukuhan Banyakan.

"Oleh karena saya kemudian minta DLH Bantul untuk meminimalisir dampak adanya TPSS di Puncak Bucu," tuturnya.

Lebih lanjut, Baried mengatakan bahwa akses jalan truk sampah nantinya akan melewati Srimulyo, bukan Sitimulyo, sedangkan akses truk sampah keluar melalui Jalan Bawuran.

TPSS Puncak Bucu sebelumnya dimanfaatkan oleh Pemerintah Kalurahan Srimulyo sebagai tempat penampungan sampah dari lokal Kalurahan Srimulyo. Namun, dalam perkembangannya, oleh Gubernur DIY diminta untuk menjadi TPSS Puncak Bucu yang akan menampung sampah dari Kota Yogyakarta yang kini sedang darurat sampah.

"TPSS Puncak Bucu itu hanya akan berlangsung hingga 31 Desember 2024 yang akan datang dan tidak akan menjadi TPST dan DLH Bantul akan mencari lokasi lainnya," terangnya.

Lebih lanjut, Baried mengatakan bahwa penolakan warga selain ketakutan akan dampak sampah, namun juga mempertanyakan sampah Kota Yogyakarta yang dibuang ke wilayah Bantul. Penolakan warga bagi Pemkab Bantul juga dilematis, namun sebagai pemerintah, mereka harus melaksanakan perintah dari Gubernur DIY.

"Tapi kan Ngarso Dalem sudah minta sampah Kota Yogyakarta ditampung di TPSS Puncak Bucu, ya Pak bupati akan melaksanakan dawuh Ngarso Dalem," pungkasnya.

Baca Juga: Investor Amerika Tertarik Berinvestasi di Pengelolaan Sampah Bawuran

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya