Petani Lahan Pasir Bantul Was-Was jika Harga BBM Dinaikkan

Bantul, IDN Times - Petani tadah hujan di Bantul merasa was -was dengan rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal ini disebabkan petani masih mengandalkan BBM untuk mengalirkan air di daerah yang belum dialiri listrik PLN.
1. Petani masih gunakan BBM untuk alirkan air
Salah seorang petani di lahan pasir di kawasan Pantai Samas, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Sancoko mengatakan meski 50 persen lebih petani menggunakan pompa air listrik, namun masih banyak yang mengandalkan irigasi dengan pompa air bensin. Hal ini disebabkan lahan pertanian belum dialiri listrik PLN.
"Lahan pertanian yang tak jauh dari JJLS Jawa memang saat ini sudah menggunakan listrik untuk pompa air, namun yang jauh dari jalur kabel listrik PLN masih menggunakan pompa air bensin," ucapnya, Senin (22/8/2022).
2. Penggunaan pompa bensin listrik lebih irit dibandingkan memakai bensin
Rencana kenaikan BBM oleh pemerintah dinilai akan menambah biaya tanan. Sancoko menjelaskan saat menggunakan pompa air bensin dalam satu hari siram yaitu dua kali siram, akan menghabiskan dana Rp40 ribu. Namun setelah menggunakan listrik berkurang menjadi Rp10 ribu.
"Jadi kalau pakai listrik lebih efisien, anggaran bisa dialihkan lainnya untuk membeli pupuk atau obat-obat pertanian lainnya. Yang jelas petani masih menggunakan pompa air dengan bensin, ketar-ketir jika BBM benar-benar naik," imbuh Sancoko.
Baca Juga: Cemerlang di Porda Bantul, PSIM Rekrut Andriyansyah
Baca Juga: Wisata Kano Hutan Mangrove, Tempat Piknik Baru Pantai Selatan Bantul
3. Petani harus keluarkan Rp3-4 juta untuk pemasangan listrik dan pembelian pompa air
Petani lainnya di lahan pasir kawasan Pantai Samas, Mugari mengatakan untuk memasang meteran listrik hingga pembelian pompa air dibutuhkan biaya Rp3 - 4 juta. "Awalnya memang biayanya besar tapi itu bisa diakali pemasangan meteran listrik dan pembelian pompa air secara gotong-royong dengan petani lain yang punya lahan berdekatan," ucapnya.
"Yang jelas kita gak usah bawa pompa airnya, tinggal menyiapkan selang sesuai kebutuhan," terang Mugari.
Mugari mengatakan biaya untuk irigasi paling banyak dikeluarkan saat tanaman berusia satu hingga dua pekan, sebab penyiraman harus dilakukan dua kali yakni pagi dan sore hari.