Kekeringan, BPBD Gunungkidul Ambil Air Bersih dari Jawa Tengah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gunungkidul, IDN Times - Kekeringan masih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul. Warga yang tinggal di daerah kekeringan terpaksa menggantungkan bantuan distribusi air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bantuan pihak swasta atau harus terpaksa membeli air bersih dari truk tangki yang harga relatif cukup mahal.
Bahkan, BPBD Kabupaten Gunungkidul harus mendatangkan air bersih dengan truk tangki dari wilayah Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, karena beberapa sumber mata air sudah mengering dan tak bisa lagi digunakan untuk menyalurkan air bersih kepada warga yang membutuhkan bantuan.
1. Bak PAH sudah kering, warga andalkan bantuan air dari pemerintah dan swasta
Menurut keterangan Kepala Padukuhan Papringan, Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul, Suharno, sejak beberapa bulan terakhir ini warga sudah tidak lagi memiliki persediaan air bersih. Bak penampungan air hujan (PAH) sudah mengering sehingga harus menggantungkan distribusi air bersih dari BPBD.
"Ya sementara ini hanya mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD atau pihak swasta. Namun bagi warga yang mampu membeli air bersih dari truk tangki swasta dengan harga Rp120 ribu hingga Rp150 ribu per 5.000 liter air bersih," kata Suharno saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh wartawan, Minggu (12/9/2020).
Baca Juga: Seorang Pegawai Positif COVID-19, Layanan PN Sleman Ditutup Sementara
2. Warga sudah puluhan tahun menanti jaringan pipa PDAM
Suharno menambahkan wilayahnya merupakan salah satu daerah yang menjadi langganan kekurangan air bersih saat musim kemarau. HIngga saat ini, kata Suharno, pipa air bersih dari PDAM belum juga sampai ke Padukuhan Papringan. Padahal warga sudah menanti sejak lama untuk mendapatkan pasokan air bersih.
"Warga selama ini hanya mengandalkan air bersih dari bak penampungan air hujan (PAH) namun ketika air di bak PAH habis maka harus menunggu bantuan datang atau membeli air bersih sendiri," ujarnya.
3. BPBD Gunungkidul terpaksa mencari sumber air bersih dari Pracimantoro, Wonogiri
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan hingga saat ini sudah ada 15 kapanewon dari 18 kapanewon yang sudah mengajukan dropping air bersih kepada BPBD Gunungkidul. Edy Basuki menjelaskan BPBD sudah mengirim tak kurang 692 truk tangki air bersih ke sejumlah wilayah.
"Namun wilayah Gunungkidul sisi timur terpaksa harus mencari sumber air bersih dari wilayah Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah karena sumber air yang ada telah mengering atau harus antre banyak dengan masyarakat atau truk tangki air swasta," katanya.
Baca Juga: Baru Satu Hari, Polisi Tutup Kasus Terbakarnya Toko Roti Trubus