Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Buntut Aksi Demonstrasi, 13 Orang Masih Jalani Rawat Inap di Sardjito

Manager Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan
Manager Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan. (IDN Times/Herlambang Jati)
Intinya sih...
  • 13 pasien masih menjalani rawat inap di RSUP Dr Sardjito setelah aksi demonstrasi
  • Mayoritas pasien mengalami luka robek dan fraktur, dengan satu orang meninggal dunia
  • Pasien yang dirawat di Sardjito berasal dari usia 15 hingga 42 tahun, termasuk dua pasien rujukan dari luar DIY
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sleman, IDN Times - RSUP Dr Sardjito mencatat 29 pasien sempat dirawat usai aksi demonstrasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sejumlah pasien juga masih menjalani rawat inap hingga saat ini, serta tercatat satu orang meninggal dunia.

“Mulai dari demo (Jumat 29 Agustus 2025) itu kita sudah menerima sampai hari ini, pagi ini jam 07.00 WIB kita menerima 29 pasien. Terutama di UGD Rumah Sakit Sardjito,” ujar Manager Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, Senin (1/9/2025).

1. 13 pasien menjalani rawat inap

ilustrasi rawat inap (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi rawat inap (pexels.com/Anna Shvets)

Banu merinci dari 29 pasien yang dirawat, 14 pasien sudah diperbolehkan pulang, karena kondisi bisa dilakukan rawat jalan. Kemudian 1 pasien mengajukan pulang atas permintaan sendiri. “Yang menjalani rawat inap dari 29 itu ada 13 pasien,” ucap Banu.

Satu orang meninggal dunia, yang dibenarkan oleh Banu atas nama Rheza Sendy Pratama. “Kami mengucapkan bela sungkawa yang sangat sedalam-dalamnya atas adanya peserta atau adanya pasien kami yang harus meninggal dunia. Dan kami sudah berupaya semaksimal mungkin, namun demikian kondisi tidak bisa kami selamatkan,” ujar Banu.

2. Luka robek dan fraktur

Ilustrasi IGD. (IDN Times/Besse Fadhilah)
Ilustrasi IGD. (IDN Times/Besse Fadhilah)

Banu mengatakan rata-rata pasien yang dirawat mengalami luka robek. “Sehingga tindakannya ya setelah kita jahit, perawatan medisnya secara prosedural selesai, kita perbolehkan pulang untuk bisa kontrol kembali, itu yang kita pulangkan,” ucapnya.

Sementara untuk pasien yang menjalani rawat inap kebanyakan mengalami fraktur. “Fraktur patah tulang, ada kondisi seperti itu,” jelas Banu.

3. Pasien dari usia 15 hingga 42 tahun

 Suasana di sekitar Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memanas pada Jumat (29/8/2025).
Suasana di sekitar Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memanas pada Jumat (29/8/2025). (IDNTimes/Yogie Fadilla)

Banu merinci untuk pasien yang ditangani di Sardjito ada yang berusia 15 tahun, 17 tahun, 19 tahun, ada juga 42 tahun. “Itu yang kita rawat di rumah sakit Sardjito,” kata Banu.

Banu mengatakan pasien yang datang ke Sardjito ada yang memang datang langsung, ada juga pasien rujukan. “Ada dua pasien tiba dari luar DIY, dari Purworejo. Yang rujukan lebih sedikit. Mereka kebanyakan datang sendiri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us