Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Yogyakarta, IDN Times - Selama berhari-hari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan musim hujan tahun ini datang lebih awal dipicu karena munculnya La Nina Triple Dip.  Yuk kita mengenal fenomena alam La Nina Triple Dip. 

1. La Nina Triple Dip diprediksi berlangsung hingga awal tahun 2023

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati memaparkan La Nina Triple Dip adalah fenomena alam unik yang mempengaruhi pola cuaca dan iklim di Indonesia. Fenomena ini dimulai sejak pertengahan 2020 dan diprediksi akan berlangsung hingga awal 2023.

"Adanya La Nina Triple Dip, maka pemerintah pusat hingga daerah perlu mewaspadai bencana hidrometereologi basah," papar Dwikorita dalam acara Mini Symposium 17th Annual BMKG-NOAA Partnership Workshop, Jumat (14/10/2022) lalu. 

Fenomena alam La Nina Triple Dip sebelumnya pernah terjadi di tahun 1973-1975 serta 1998-2001. 

2. Penyebab terjadinya La Nina Triple Dip

Editorial Team

Tonton lebih seru di