Pemda DIY: Relokasi Permukiman di Sumbu Filosofi Tak Perlu Dicemaskan
Pemindahan PKL Malioboro beberapa tahun lalu juga termasuk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut langkah relokasi permukiman informal di dalam kawasan Sumbu Filosofi didahului kajian matang dan komunikasi dengan pihak terkait.
Pemda DIY oleh karenanya meminta masyarakat tidak mengkhawatirkan kebijakan yang turut menjadi rekomendasi UNESCO untuk keberlangsungan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia ini.
"Enggak mungkin mendadak. Seperti itu (relokasi) butuh kajian lama, komunikasi lama dan kami akan mempertimbangkan banyak hal," kata Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Laksmi Pratiwi, saat dihubungi, Senin (2/10/2023).
1. Tidak kaku, bukan rekomendasi perbaikan tapi saran
Dian menambahkan, relokasi dimaksudkan untuk kepentingan atribut Sumbu Filosofi yang mengalami kerusakan imbas intervensi bangunan-bangunan yang tidak pada tempatnya.
Menurutnya, ketentuan pada kebijakan melanjutkan relokasi secara prinsip tidak kaku lantaran bukan merupakan rekomendasi perbaikan. Dian menuturkan, itu adalah saran demi menguatkan Pemda DIY dalam mengelola kawasan Sumbu Filosofi.
"Kalau perbaikan beda lagi. Kebetulan Indonesia dipandang oleh UNESCO sudah mampu menangani, jadi itu adalah penguatan supaya kita punya upaya yang kemudian lebih sesuai standar internasional," klaim Dian.
Baca Juga: Dispar DI Yogyakarta Siapkan Paket Wisata di Kawasan Sumbu Filosofi
Baca Juga: 7 Rekomendasi UNESCO Usai Sumbu Filosofi Yogyakarta jadi Warisan Dunia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.