TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ribuan Wisatawan Sesaki Kawasan Malioboro, Jogoboro Kelabakan

Jumlah pengunjung mencapai 2 ribu orang

Wisatawan memadati kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (8/8/2020) malam. IDN Times/Yogie Fadila

Yogyakarta, IDN Times - Kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta dilaporkan kembali penuh sesak oleh ribuan pengunjung, akhir pekan lalu.

Jajaran Jogoboro yang berada di bawah Unit Pelaksana Tugas (UPT) Malioboro pun mengaku kelimpungan mengawasi para pengunjung ini.

Baca Juga: Tukang Kredit Positif COVID-19, 14 Orang yang Kontak Erat Non Reaktif

1. Tembus 2 ribu pengunjung

Wisatawan memadati kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (8/8/2020) malam. IDN Times/Yogie Fadila

Kepala UPT Malioboro Ekwanto menyebut pihaknya tak mencatat secara detail soal angka kunjungan di area Malioboro dan sekitarnya Sabtu (7/8/2020) lalu. Namun, angka rerata untuk tiap pengujung pekan selama masa pandemi COVID-19 telah diperoleh.

"Antara seribu sampai dua ribu pengunjung dari kapasitas maksimal 2.500 (selama masa pandemi). Untuk weekdays masih 500-600," kata Ekwanto saat dihubungi, Senin (10/8/2020).

Sementara angka kunjungan sebelum masa pandemi corona, dikatakan Ekwanto, bisa mencapai dua kali lipatnya.

2. Pengunjung luar daerah berdatangan

Wisatawan memadati kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (8/8/2020) malam. IDN Times/Yogie Fadila

Bukan cuma dari dalam kota saja, pengunjung luar daerah menurut Ekwanto juga sudah mulai menjejali sisi-sisi Malioboro.

Terpantau dari nomor polisi bus pariwisata maupun kendaraan pribadi yang terparkir.

"Kalau bus masih sangat terbatas, cuma dua sampai empat unit. Kemarin ada yang dari Palembang waktu Malam Minggu kemarin. Pribadi ada dari Purworejo, Magelang, juga Klaten," beber dia.

3. Jogoboro kewalahan

Kepala UPT Malioboro Ekwanto. IDN Times/Tunggul Damarjati

Ekwanto melanjutkan, Jogoboro selalu kewalahan kala akhir pekan tiba, khususnya ketika Malam Minggu. Mereka susah payah memonitor pengunjung di lima zona di kawasan wisata ini.

Memonitor dalam arti mengawasi patuh tidaknya para pengunjung terhadap protokol kesehatan pencegahan penularan corona yang berlaku di area Malioboro dan seputarnya.

"Kewalahan mas. Bertugasnya kewalahan. Karena petugas kami hanya bisa melayani di zona-zona tertentu. Tidak bisa mengurai kerumunan, atau pelanggaran-pelanggaran lainnya karena tidak bisa mobile," paparnya.

Sebut saja, saking penuhnya, Jogoboro bahkan tak bisa membantu menyeberangkan pengunjung cuma demi memastikan aturan satu lajur bagi pejalan kaki diterapkan.

Menurut Ekwanto, pihaknya mengerahkan 36 petugas di tiap akhir pekan. Itu sudah jumlah maksimal dari yang hari biasa cuma kisaran 24 orang saja.

Di satu sisi, UPT Malioboro meminta bantuan dari jajaran Satpol PP serta Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta maupun Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) agar fungsi pengawasan tetap ada. Masing-masing 24 orang.

"Teguran dan sanksi ranah Satpol PP. Kami cuma edukasi saja," tutur dia.

Baca Juga: Hati-hati Ombak Laut di Pesisir Pantai Selatan Jogja Capai 4 Meter

Berita Terkini Lainnya