BNPB: 6 Ribu Warga Papua Mengungsi Akibat Kekeringan

Alami kekeringan dan dingin ekstrem

Sleman, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Suharyanto, menyebut enam ribuan orang di Papua Tengah mengungsi akibat bencana kekeringan yang melanda dua distrik.

Dua distrik termaksud adalah Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi. Bukan cuma kekeringan imbas musim kemarau panjang, dua lokasi itu juga dilanda cuaca dingin ekstrem.

"Sudah kita beri bantuan ya ke 6 ribu pengungsi, Pak Menko PMK dengan kami juga akan datang ke sana malam ini," kata Suharyanto di Royal Ambarrukmo, Sleman, DIY, Selasa (1/8/2023).

1. Kirim beras hingga motor trail

BNPB: 6 Ribu Warga Papua Mengungsi Akibat KekeringanIlustrasi Papua (IDN Times/Mardya Shakti)

Suharyanto menyebut, bantuan ke dua distrik itu telah tiba di lokasi bencana. Bantuan selain dari BNPB, sebelumnya juga telah disalurkan oleh Kementerian Sosial.

"Kita sudah mengirim berbagai macam bantuan antara lain beras 50 ton, motor trail 3, makanan siap saji 3 ribu paket, kemudian juga ada tenda, matras, selimut dan barang-barang lainnya," ungkapnya.

"Untuk yang masyarakat sekarang yang di pengungsian kebutuhan dasarnya, kebutuhan sehari-harinya kami pastikan terpenuhi," sambung Suharyanto.

2. KKB hambat pengiriman

BNPB: 6 Ribu Warga Papua Mengungsi Akibat KekeringanIlustrasi KKB Papua (IDN Times/Istimewa)

Meski bantuan tersebut telah berhasil sampai ke lokasi dan terdistribusikan, namun Suharyanto mengungkap proses pengirimannya yang sempat terkendala karena gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Suharyanto menyebut ada dua jalur yang bisa ditempuh untuk pengiriman logistik ke dua distrik itu. Pertama yakni jalur darat memakai sepeda motor. Hanya saja opsi ini bisa memakan waktu cukup lama, bahkan sampai berjam-jam. Sementara pilihan kedua lebih cepat namun juga cukup riskan.

"Kadang-kadang pada saat pendistribusian logistik lewat udara ini diganggu oleh kelompok kriminal bersenjata, KKB. Sehingga itu juga yang menghambat," ungkap Suharyanto tanpa merinci bentuk gangguan dari KKB.

Suharyanto berkata, bantuan dari BNPB itu bisa sampai ke lokasi dan terdistribusikan ke masyarakat tak lepas dari kontribusi pengamanan oleh TNI.

Baca Juga: 6 Warga Papua Meninggal Kelaparan, Kemensos Salurkan 17,1 Ton Logistik

3. Suharyanto dan Muhadjir terbang ke Kabupaten Puncak

BNPB: 6 Ribu Warga Papua Mengungsi Akibat KekeringanKepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto (IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Suharyanto turut mengungkap dirinya dan Menko PMK Muhadjir Effendy hari ini juga akan terbang ke lokasi guna mencari penyebab dari bencana tahunan yang telah menimbulkan korban jiwa ini.

"Ini berangkat langsung ke Papua. Ke kabupaten Puncak Jaya, sampai ketitik yang bisa kita jangkau dengan memperhatikan faktor keamanan tentunya," katanya.

BNPB dan Kemenko PMK nantinya di sana akan berkolaborasi mencari solusi jangka menengah dan jangka panjang untuk bencana tersebut, sekaligus memetakan potensi kerawanan serta keamanan dari andaman KKB.

"Tentu saja tujuan kita ke sana segera itu untuk jangka menengah dan jangka panjangnya agar masalah ini bisa segera teratasi. Memang hampir setiap tahun terjadi itu karena masyarakat kan tinggal di ketinggian ketika terjadi fenomena el nino di sana malah turun hujan es sehingga tanaman jagung itu mati," ujarnya.

4. Enam warga mati kelaparan

BNPB: 6 Ribu Warga Papua Mengungsi Akibat Kekeringan17 ton bantuan sosial untuk warga terdampak kekeringan tiba di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Rabu (26/7/2023). (IDN Times/Istimewa)

Enam warga Papua Tengah dilaporkan meninggal dunia karena bencana kelaparan. Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta jajarannya untuk segera mengatasi masalah tersebut.

"Saya sudah perintahkan kepada Menko PMK, Menteri Sosial, BNPB dan juga di daerah, di Papua untuk segera menangani secepat-cepatnya," ujar Jokowi di Jakarta, Senin (31/7/2023).

Bencana kelaparan terjadi di Distrik Agandugume dan Lambewu, Kabupaten Puncak. Lokasinya berada di pegunungan yang masih ada salju.

"Problemnya supaya tahu, itu ada daerah spesifik yang kalau di musim salju itu yang namanya tanaman tidak ada yang tumbuh di ketinggian yang sangat tinggi di distrik itu," ucap dia.

Kemudian, bantuan makanan juga menjadi masalah untuk didistribusikan karena alasan keamanan.

"Pesawat tidak berani turun, sehingga problem lagi. Sebab, itu saya minta juga tadi TNI untuk membantu mengawal, di sana memang problemnya selalu seperti itu, medannya yang sangat sulit, pesawat yang mau turun pilotnya gak berani, sehingga problem itu yang terjadi," kata dia.

Baca Juga: BNPB Keluhkan Pengiriman Bantuan Bencana ke Papua Diganggu KKB   

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya