Pemkot Yogyakarta Gandeng Pedagang Pasar Tekan Jumlah Sampah

Pedagang bawa pulang sampah jumlah berkurang 10 ton per hari

Yogyakarta, IDN Times - Para pedagang di Kota Yogyakarta turut ambil bagian untuk mengurangi sampah di pasar. Hampir 10 ton sampah bisa ditekan setiap harinya.

Dinas Perdagangan, pedagang pasar se-Kota Yogyakarta berkomitmen untuk meminimalkan produksi sampah anorganik maupun sampah organik dengan tidak meninggalkan sampah di area pasar. Strategi tersebut mampu menurunkan jumlah sampah residu dari 17 ton per hari menjadi 7,5 ton per hari di 29 pasar di Kota Yogyakarta.

1. Pengelolaan sudah dilakukan sejak awal tahun 2023

Pemkot Yogyakarta Gandeng Pedagang Pasar Tekan Jumlah SampahPengelolaan sampah di Pasar. (Dok. Istimewa)

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani menegaskan pengelolaan sampah sudah dilakukan sejak awal tahun 2023, sesuai Surat Edaran Wali Kota Yogyakarta tentang Gerakan Zero Sampah Anorganik.

“Kita juga sudah berkoordinasi baik itu secara internal, maupun dengan teman-teman paguyuban pedagang dan pedagang itu sendiri, sebenarnya proses edukasi itu kan sudah kita lakukan sejak tahun yang lalu sesuai dengan program zero anorganik. Tetapi kan perintah pimpinan waktu itu, khusus untuk Dinas Perdagangan Zero Sampah Anorganik Plus artinya kami juga harus mengelola organik karena memang debit sampah organik di pasar cukup banyak,” ungkap Ambar Selasa (1/8/2023).

2. Diharapkan pedagang pasar bisa konsisten

Pemkot Yogyakarta Gandeng Pedagang Pasar Tekan Jumlah SampahPasar Beringharjo. (IDN Times/Holy Kartika)

Ambar menyebutkan beberapa strategi yang dilakukan adalah rajin memberikan sosialisasi mengolah sampah secara mandiri dan meminta pedagang untuk membawa pulang sampah yang diproduksinya. Strategi yang dilakukan kepada pedagang di 29 pasar di Kota Yogyakarta cukup efektif menekan jumlah sampah.

“Kami berharap kepada seluruh pedagang untuk konsisten menghadapi situasi darurat sampah. Setiap hari kita ingatkan melalui relay radio untuk didengarkan di pasar. Kemudian evaluasi rutin kita lakukan. Tadi pagi sudah kita lakukan evaluasi, selama ini sampah pasar menghasilkan 17 ton, sekarang sampah kami satu hari itu tinggal 7,5 ton jadi kami mampu menurunkan 10 ton,” ujarnya.

Ambar menegaskan kepada seluruh stakeholder dan pedagang untuk bisa menurunkan tiga ton lagi. Selain itu, upaya lain juga dilakukan dengan membuat beberapa biopori di beberapa pasar yang memungkinkan, misalnya Pasar Terban, Pasar Pasty dan Pasar Giwangan.

“Tentunya minggu depan akan kita evaluasi lagi apakah ini efektif atau tidak, harapan kami bisa menurunkan lagi paling tidak turun tiga ton lagi, sehingga harapan kami sampah harian tinggal 3,5 ton. Semoga dengan dukungan semua pihak baik dari dinas maupun dari pedagang dan seluruh komunitas yang ada di lingkungan pasar itu bisa terwujud," ujar Ambar. 

Baca Juga: 7 Kuliner yang Jadi Hidden Gems di Pasar Beringharjo, Wajib Cicip!

3. Pedagang pasar sudah cukup tertib bawa pulang sampah

Pemkot Yogyakarta Gandeng Pedagang Pasar Tekan Jumlah SampahPasar Beringharjo (IDN Times/Febriana Sinta)

Lurah Pasar Beringharjo Timur, Udiyitno mengatakan setiap hari pemantauan sampah dilalukan di wilayah Pasar Beringharjo sisi timur. Menurutnya pedagang pasar sudah cukup tertib dalam mengelola sampah. Hanya saja, sering ditemukan sampah rumah tangga milik pengunjung yang dibuang di area pasar bahkan di pinggir pasar.

“Cukup disayangkan ya, karena pedagang sudah cukup tertib, tapi ada saja oknum-oknum yang meninggalkan sampah di pinggir jalan dekat pasar. Itu sudah tidak masuk wilayah pasar tapi ya gimana, mau tidak mau karena itu cukup mengganggu. Kalau pedagang sayur atau buah biasanya untuk makan ternaknya, ada juga beberapa yang memang sudah ada yang menerima sampah organiknya,” ungkapnya.

Baca Juga: Sampah Menumpuk di Alun-Alun Selatan Beberapa Hari Tak Diangkut 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya