Tukang Kredit Positif COVID-19, 14 Orang yang Kontak Erat Non Reaktif

Dinkes Sleman langsung melakukan tracing

Sleman, IDN Times - Seorang tukang kredit yang biasa beraktivitas di Pasar Pakem diketahui positif COVID-19 pada 7 Agustus 2020 lalu.

Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah melakukan tracing terhadap 14 orang yang diperkirakan melakukan kontak erat terhadap yang bersangkutan.

Baca Juga: [UPDATE] Tren Penambahan Kasus Positif COVID-19 di DIY Mulai Turun

1. Empat belas orang yang kontak erat diketahui non reaktif

Tukang Kredit Positif COVID-19, 14 Orang yang Kontak Erat Non ReaktifKepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. IDN Times/Siti Umaiyah

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan, 14 orang tersebut terdiri dari keluarga dan pedagang pasar. Dari hasil tracing yang dilakukan, diketahui jika 14 orang tersebut non reaktif.

"Kontak erat sudah dilakukan tracing termasuk dengan rapid test, hasil semua non reaktif. Sekitar 14 termasuk dengan pedagang yang sering kontak erat," ungkapnya Senin (10/8/2020).

2. Pasar Pakem langsung didisinfeksi

Tukang Kredit Positif COVID-19, 14 Orang yang Kontak Erat Non ReaktifPenyemprotan disinfektan di pasar tradisional. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Joko, ketika diketahui adanya tukang kredit yang positif COVID-19, Gugus Tugas Desa setempat langsung melakukan disinfeksi di area pasar. Selanjutnya aktivitas pasar sudah berjalan seperti biasa.

"Langkah Pasar Pakem dilakukan disinfektan seluruh pasar, hanya satu hari. Hari berikutnya sudah pelayanan lagi," terangnya.

3. Tukang kredit diketahui positif setelah sebelumnya RDT mandiri

Tukang Kredit Positif COVID-19, 14 Orang yang Kontak Erat Non ReaktifKepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Novita Krisnaini. IDN Times/Siti Umaiyah

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Novita Krisnaini menjelaskan jika awal mula tukang kredit tersebut diketahui positif COVID-19 lantaran yang bersangkutan melakukan rapid test mandiri. Dari rapi test tersebut, diketahui reaktif dan dilanjutkan swab dengan hasil positif.

"Ada kebijakan dari Pasar Pakem kalau orang yang kerjanya sering keliling dari pasar ke pasar diharuskan rapid test. Kalau yang bersangkutan rapid test mandiri dan kebetulan konangan (ketahuan, red) reaktif, kemudian diteruskan," paparnya.

Baca Juga: Pedagang Pasar Taat Protokol COVID-19, Ekonomi Menggeliat

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya