TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prihatin Harga Rendah, 5 Ribu Ekor Ayam Bakal Dibagikan Cuma-cuma

Peternak merugi sejak September 2018

Ilustrasi penjual daging ayam. IDN Times/Tunggul Kumoro

Yogyakarta, IDN Times - Beredar sebuah unggahan di media sosial mengatasnamakan Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (APAYO) dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Daerah Istimewa Yogyakarta, berisi rencana pembagian 5 ribu ekor ayam secara cuma-cuma di sejumlah lokasi.

Dalam edaran tersebut, pembagian 5 ribu ekor ayam secara gratis dilakukan pada Rabu (26/6) di empat titik di Kota Yogyakarta. Meliputi area timur Balai Kota Yogyakarta, Taman Parkir Sriwedari, Alun-alun Utara, dan depan Gedung Pamungkas, atau timur Lapangan Kridosono.

Ketua APAYO, Hari Wibowo pun membenarkan soal adanya kegiatan yang tertera melalui edaran tersebut. "Iya gratis, rencana jam 2 siang," imbuhnya, Senin (24/6).

1. Atas dasar keprihatinan

IDN Times/Istimewa

Hari menjelaskan ihwal acara itu. Katanya, kegiatan tersebut dipicu kondisi peternak ayam di DIY yang tengah merugi karena anjloknya harga daging ayam.

"Intinya, harga ayam di pasar kan tahunya Rp 29 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram. Padahal di kandang, harga ayam Rp 7 ribu sampai Rp 8 ribu. Itu pun rebutan cari penjual," katanya, Senin (24/6).

Dengan kondisi tersebut, maka menurut Hari, secara ideal harga karkas atau utuh adalah kisaran Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu. "Tapi ternyata ini Rp 30 ribu. Sudah di luar nalar," sambungnya.

Oleh karenanya, pihaknya mencoba membuka mata masyarakat melalui aksi ini. Mengabarkan, betapa meruginya para peternak ayam sekarang ini. "Daripada dijual murah dan masyarakat tidak bisa menikmatinya, mending dibagi gratis saja," ungkapnya.

2. Sudah berlangsung sejak nyaris setahun lamanya

IDN Times/Istimewa

Bahkan, situasi harga tak berimbang ini, kata Hari, sudah berlangsung cukup lama. Terhitung sejak September 2018 kemarin. Hal ini memicu berkurangnya jumlah para peternak, dari yang mulanya sekira 400 orang menjadi hanya beberapa saja.

"Sekarang mereka beralih ke pabrikan-pabrikan itu," bebernya.

Rata-rata kerugian yang dialami per peternak, sesuai penuturan Hari, dihitung dari jumlah berapa yang mereka pelihara. Biasanya, sekitar 3 ribu sampai 5 ribu ekor. "Kalau per ekornya ruginya sampai Rp 20 ribu ya tinggal dikalikan saja. Harga HPP (harga pokok penjualan) kan Rp 18.500," lanjut dia.

"Kalau melihat jangan per peternak, DIY itu kan 150 ribu ekor per hari. Total kerugiannya DIY ya sekitar itu," ujar Hari menambahkan.

Hari pribadi mengaku heran mengapa para pedagang tak mau menaikkan harga ayam di pasaran.

Berita Terkini Lainnya