TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perusakan SMA Bosa Jogja: Gara-gara Emosi, jadi Masuk Bui

Berawal dari cekcok di jalan

Kondisi SMA Bosa di Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, usai aksi perusakan oleh orang tak dikenal, Sabtu (24/12/2022). (Dok. Istimewa)

Sleman, IDN Times - Tiga pelaku penyerangan SMA Bopkri 1 (Bosa) Yogyakarta, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Sabtu (24/12/2022) silam telah dibekuk petugas kepolisian. Polisi pun mengungkap pemicu kejadian perusakan dan penganiayaan yang terjadi menjelang pagi hari tersebut.

Baca Juga: 3 Pelaku Perusakan SMA Bosa Jogja Ditahan, Polisi Ungkap Motifnya

1. Pelaku mengaku ditabrak

Wadir Reskrimum Polda DIY, AKBP K Tri Panungko. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Wadir Reskrimum Polda DIY, AKBP K Tri Panungko, menjelaskan peristiwa penyerangan tersebut dipicu perselisihan antara salah satu pelaku yakni JB (23), warga Sewon, Bantul dengan pengendara sepeda motor yang mengaku dari SMA Bosa.

Perselisihan terjadi akibat pelaku yang tak terima motornya ditabrak saat tengah berkendara pada Sabtu (24/1/2022) waktu subuh.

"JB pagi subuh ingin cari makan pakai motor sendiri. Dari perjalanannya, tersangka tertabrak oleh kendaraan motor lainnya, kemudian berhenti. Kendaraan yang nabrak juga bernehti di dekat JB," jelas Tri di Mapolda DIY, Sleman, Selasa (10/1/2023).

"Terjadi percakapan, intinya yang nabrak menyampaikan 'saya dari Bosa'. Pelaku kemudian memukul salah satu yang nabrak. Lalu yang nabrak pergi," lanjutnya.

2. Cari pasukan

Barang bukti kasus penyerangan SMA Bopkri 1 (Bosa) Yogyakarta. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Kala itu, JB yang masih dirundung rasa kesal bercerita tentang apa yang dialaminya pada sejumlah rekannya di tempat dia biasa nongkrong. Pelaku pun mengajak teman-temannya untuk melakukan penyerangan ke SMA Bosa waktu itu juga.

"Karena pelaku emosi pada waktu kejadian tadi, dia mengajak teman-teman untuk mencari pelaku yang nabrak. Saran dari pelaku lain, mereka mendatangi SMA Bosa," jelas Tri.

Setelahnya, perusakan fasilitas disertai penganiayaan terhadap dua orang satpam SMA Bosa pun terjadi.

"Yang ada di sana adalah satpam pada waktu para pelaku datang. Dua orang satpam dianiaya. Dikeroyok oleh para pelaku, selain itu melakukan perusakan fasilitas sekolah," imbuh Tri.

Selepas kejadian, dua petugas keamanan sekolah yang menjadi korban dari rombongan pelaku memutuskan untuk membawa perkara ini ke kepolisian.

Baca Juga: Polda DIY Temukan Laptop Jaksa KPK Digadaikan di Jakarta  

Berita Terkini Lainnya