Jumlah Pengungsi Merapi Bertambah, Warga yang Trauma Ikut Mengungsi
Hewan ternak turut diungsikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Jumlah pengungsi di barak pengungsian Merapi, Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman bertambah, Senin (9/11/2020).
Total, dari 500 warga Kalitengah Lor sudah 185 orang di antaranya yang mengungsi usai pada Kamis (5/11/2020) Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengumumkan kenaikan status Gunung Merapi jadi Siaga (Level III).
Baca Juga: Gunung Merapi Siaga, Ratusan Lansia hingga Ibu Hamil Mulai Diungsikan
1. Warga trauma ikut mengungsi
Camat Cangkringan, Suparmono menerangkan, mereka yang ikut mengungsi baru-baru ini adalah warga Kalitengah Lor yang mengalami trauma terhadap erupsi Merapi tahun-tahun sebelumnya.
"Kemarin kan 133, warga lansia dan anak-anak. Sekarang ketambahan warga yang trauma, panik itu ikutan ngungsi," kata Suparmono saat dijumpai di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Senin (9/11/2020).
Adapun orangtua anak-anak yang dievakuasi, ikut pindah ke barak pengungsian.
"Kan gak mungkin anak-anak tanpa didampingi orangtua mereka," tambahnya.
Warga yang datang mengungsi belakangan ini ditempatkan di SD Muhammadiyah Cepitsari. Ketika sudah tak mencukupi, masih ada barak pengungsian lainnya di Argomulyo, Wukirsari, Umbulharjo, dan Kepuharjo.
Baca Juga: Antisipasi Erupsi Merapi, 70 Ambulans di Sleman Disiagakan