Gunung Merapi Siaga, Ratusan Lansia hingga Ibu Hamil Mulai Diungsikan 

Tempat pengungsian diberi sekat triplek berukuran 1,5 x 2,5

Sleman, IDN Times - Ratusan warga golongan rentan di Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, mulai diungsikan ke Balai Desa Glagaharjo, Sabtu (7/11/2020) sore.

Langkah ini menyusul dinaikkan status Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada Kamis (5/11/2020). 

 

1. Lansia hingga difabel diungsikan

Gunung Merapi Siaga, Ratusan Lansia hingga Ibu Hamil Mulai Diungsikan Gunung Merapi siaga, 133 lansia mulai diungsikan pada Sabtu (7/11/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Suprianto menjelaskan hari ini dimulai proses evakuasi terhadap 133 orang ke barak pengungsian. Mengingat status Gunung Merapi masih Siaga hanya kelompok warga rentan yang pertama kali dipindahkan .

"Semua yang datang (diungsikan) dari Kalitengah Lor. Kita ada kelompok rentan 133, terdiri dari anak-anak 30, lansia 95, kemudian ibu hamil 3 orang. Kemudian difabel 5 orang," kata Joko di barak pengungsian, Balai Desa Glagaharjo, Sabtu (7/11/2020) sore

Para warga kelompok rentan ini diungsikan menggunakan mobil bak terbuka dan truk. Mereka dipindahkan karena lokasi tinggal hanya berjarak 5,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sementara BPPTKG menyatakan jarak aman saat ini adalah 5 kilometer.

"Hanya (warga) Kalitengah Lor (diungsikan), karena Kalitengah lor. Kaliadem dan Pelemsari lama sudah tidak ada penghuninya semuanya sudah di Huntap," ujarnya.

Baca Juga: Sleman Tetapkan Status Tanggap Bencana Merapi Hingga 30 November

2. Tempat pengungsian diberi sekat triplek berukuran 1,5 x 2,5 meter

Gunung Merapi Siaga, Ratusan Lansia hingga Ibu Hamil Mulai Diungsikan Gunung Merapi siaga, 133 lansia mulai diungsikan pada Sabtu (7/11/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Para pengungsi ditempatkan di dua bangunan milik PNPM-MPd di belakang Balai Desa Glagaharjo. Di dalamnya telah dipasang rangkaian triplek untuk bilik pengungsian. Satu bilik digunakan bagi satu orang kecuali pasangan suami-istri.

"Kita ada sekitar 80 partisi, sementara ini masih cukup (menampung)," tuturnya.

Kemudian masih ada 40 bilik lagi yang berlokasi di SD Muhammadiyah Cepitsari untuk berjaga-jaga jika ada tambahan warga.

Rencananya, lahan kosong yang terletak di depan barak pengungsian akan digunakan sebagai tempat penampungan lahan ternak milik warga. Sekitar 300 ekor sapi akan dievakuasi mulai Minggu (8/11/2020) besok. 

"Kita juga siapkan dapur umum dan musala malam ini dibuatkan tenda samping ini," jelas Joko.

3. Asal pengungsi zona hijau, tidak dilakukan rapid test

Gunung Merapi Siaga, Ratusan Lansia hingga Ibu Hamil Mulai Diungsikan Gunung Merapi siaga, 133 lansia mulai diungsikan pada Sabtu (7/11/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Saat ditanya tentang pengecekan kesehatan, menurut Joko sejauh ini belum ada rencana mengecek kesehatan para pengungsi dengan rapid diagnostic test (RDT).

"Kalau untuk sini tidak ada yang kena positif di sini adalah daerah (zona) hijau. Cangkringan, Pakem, Turi itu hijau yang penting jaga protokol kesehatan," sebut dia.

Untuk menjaga kesehatan pengungsi, proses penanganan evakuasi ini tidak melibatkan relawan dari luar Glagaharjo.

4. Tergantung arahan BPPTKG

Gunung Merapi Siaga, Ratusan Lansia hingga Ibu Hamil Mulai Diungsikan Gunung Merapi siaga, 133 lansia mulai diungsikan pada Sabtu (7/11/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Joko melanjutkan, warga rentan sementara akan tinggal di barak pengungsian sampai ada arahan dari BPPTKG. Mereka baru akan dipulangkan ketika ada pengumuman penurunan status Gunung Merapi.

"Tapi kalau nanti statusnya jadi Awas ya kita ungsikan semua ke sini," terangnya.

"Tapi karena kalau mengungsi semua ada 500an orang, kita siapkan di Barak Gayam di Argomulyo. Nanti akan kita susun dan buatkan partisi juga," papar Joko.

Baca Juga: Belum Lama Buka, Destinasi Wisata di Lereng Merapi Kembali Ditutup

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya