TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ikut Festival, Prajurit Kraton Siap Tampilkan Karya Sri Sultan HB 1

Festival juga diikuti prajurit kerajaan dari Asia dan Eropa

IDN Times/Tunggul Kumoro

Yogyakarta, IDN Times - Kraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman akan berpartisipasi dalam Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII di Istana Kedatuan Luwu, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Acara yang digelar di Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur itu rencananya berlangsung pada 7-12 September 2019 mendatang.

Semangat Keprajuritan Kraton Yogyakarta Siap Hentak FKN XIII 2019

Baca Juga: Tak Sekadar Ruang Terbuka, Ini Fungsi Alun-alun Utara Kraton Jogja 

1. Hadirkan Beksan Lawung karya Sri Sultan Hamengku Buwono I

IDN Times/Tunggul Kumoro

Departemen Seni dan Budaya atau Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhamardawa Kraton Yogyakarta rencananya akan menyajikan tari putra gagah, yaitu Beksan atau Tari Lawung yang diikuti 36 penari.

Tarian ini, sebagaimana Penghageng KHP Kridhamardawa, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro jelaskan, merupakan karya dari Sri Sultan Hamengku Buwono I.

"Kami sudah menyiapkan tema tentang Sri Sultan Hamengku Buwono I. Jadi karya-karya yang ditampilkan dan benda-benda, cerita yang akan ditampilkan berasal dari Sri Sultan Hamengku Buwono I," kata KPH Notonegoro saat sesi jumpa pers di Kagungan Dalem Bangsal Kraton Yogyakarta, Rabu (4/9).

Tema ini, lanjut KPH Notonegoro, memang sarat dengan semangat keprajuritan. Maka dari itulah dipilih Beksan Lawung yang memiliki unsur heroik, patriotik, dan berkarakter maskulin.

Beksan Lawung ini sendiri menggambarkan adu ketangkasan prajurit yang terinspirasi dari Watangan atau latihan ketangkasan berkuda dan mengayunkan tombak. Biasanya dilakukan oleh Abdi Dalem Prajurit masa lalu.

2. Pamerkan parade prajurit hingga benda pusaka

IDN Times/Tunggul Kumoro

Di FKN ini, Kraton Yogyakarta juga bakal menampilkan parade atau defile prajurit. "Kemudian, kami juga sesuai dengan temanya, akan menampilkan stand pameran bertemakan keprajuritan," imbuh dia.

"Jadi nanti ada benda pusaka, foto-foto prajurit, ini mungkin lebih millennial ya. Jadi nanti ada pemutaran film keprajuritan zaman dahulu dari arsip zaman Belanda di stand," sambungnya.

Pengunjung dan peserta pameran lainnya juga dapat melihat koleksi Kraton dalam bentuk digital flipbook yang berisi informasi mengenai bregada prajurit.

" Dan kita juga akan menampilkan bentuk prajurit aslinya dalam peragaan busana. Ada 10 pasang prajurit yang akan dipamerkan," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Kraton Yogyakarta turut berpartisipasi dalam agenda forum diskusi tempat kraton-kraton bertukar pikiran, berbagi pengalaman dan masalah yang dihadapi bersama, kemudian dicari solusinya.

3. Kadipaten Pakualaman tampilkan Beksan Floret

IDN Times/Tunggul Kumoro

Sementara dari Kadipaten Pakualaman bakal berpartisipasi dengan menampilkan Beksan Floret. Tarian ini dibuat berdasarkan olahraga anggar.

"Jadi, olahraga dikoreografi jadi sebuah tari," kata KPH Indrakusumo, salah satu putra KGPAA Paku Alam VIII yang juga bertindak sebagai delegasi Pakualaman untuk FKN XIII.

Beksan Floret sendiri lahir di tengah situasi kekuasaan Sri Paku Alam IV dan terus dilestarikan hingga kepemimpinan Kadipaten Pakualaman berikutnya.

Baca Juga: Sejarah Jalan Malioboro, Ikon Yogyakarta yang Punya Makna Mendalam

Berita Terkini Lainnya