TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Pasien COVID-19 di Jogja: Sempat Ingin Kabur dari Isolasi

Kini pasien itu dinyatakan sembuh

Teleconference Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dan pihak RSUD Kota Yogyakarta soal pasien COVID-19 di Jogja. Dok Humas Pemkot Jogja

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Yogyakarta mengumunkan adanya seorang pasien positif virus corona (COVID-19) yang dinyatakan sembuh.

Pasien tersebut kini telah diperbolehkan pulang dari RSUD Kota Yogyakarta.

Informasi ini diperoleh melalui hasil telekonferensi Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dan pihak RSUD Kota Yogyakarta.

1. Sembuh usai jalani dua pekan perawatan

Ilustrasi (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Dalam sesi telekonferensi tersebut, Direktur RSUD Kota Yogyakarta, Ariyudi Yunita menyebut pasien tersebut pulih setelah dua pekan ditangani pihaknya.

Pasien berusia 50 tahun itu sendiri dinyatakan positif corona Kamis (19/3) lalu dan menurut Yunita, sembuh per hari ini.

"Tidak sia-sia kami merawat pasien positif selama dua minggu, pasien sudah dilakukan swab tes sebanyak dua kali dan dari hasil tersebut sudah dinyatakan negatif COVID-19," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (2/4).

2. Sempat ingin kabur dari karantina

ilustrasi ruang isolasi pasien virus corona (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Sementara pasien yang turut bergabung dalam momen telekonferensi itu mengaku pada masa-masa awal karantina, dirinya ketika berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sempat tidak bisa menerima kondisinya. Bahkan, dia pernah kepikiran untuk kabur.

"Pada awal kepikiran mau melarikan diri, dan setelah menjalani masa karantina selama tiga atau empat hari saya menyadari bahwa corona ini sangatlah berbahaya. Saya menyadari saya harus menyelamatkan diri saya, keluarga, dan masyarakat," ungkapnya.

Pada akhirnya dirinya lah yang mengucap apresiasi setinggi-tingginya kepada para petugas medis di RSUD Kota Yogyakarta, lantaran rela bersabar demi merawat dirinya.

"Saya ucapkan terima kasih kepada petugas medis yang sangat luar biasa pelayanannya. pelayanan sangat luar biasa mungkin bisa dijadikan contoh RS lain dalam melayani pasien covid 19," katanya.

Nugroho, salah seorang dokter yang ikut menangani pasien ini, menyampaikan siapa pun yang dinyatakan sebagai PDP dan harus menjalani karantina, pasti ada momen sulit menerima kondisinya. Maka di situlah peran medis dibutuhkan.

"Semua pasien yang masuk isolasi hari pertama hingga ketiga pasti tidak mau disebut PDP COVID. Itulah tugas kita mendampingi hampir dua minggu akhirnya pasien bisa mau menerima, dia bisa menyelamatkan minimal keluarga tidak tertular," ungkapnya.

 

Baca Juga: Kasus COVID-19 DIY, 2 Orang Sembuh Positif Bertambah 4    

Berita Terkini Lainnya