TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sekolah Ramah Anak Bisa Tekan Kasus Kekerasan di Institusi Pendidikan

Sekolah ramah anak perlu digalakkan

Peluncuran gerakan sekolah ramah anak. Foto:istimewa

Sleman, IDN Times - Program sekolah ramah anak perlu digalakkan di sekolah. Pasalnya, sampai saat ini, kasus kekerasan di sekolah, keracunan, kecelakaan, kondisi gedung yang mudah roboh masih terjadi.

Guru Besar Universitas Gadjah Mada Prof. Suratman menjelaskan untuk mengurangi angka kekerasan dan kecelakaan di sekolah, program sekolah ramah anak bisa menjadi solusi.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata Ramah Anak Terbaik di Dunia, Indonesia Salah Satunya

1. Sekolah ramah ditujukan untuk ciptakan generasi tangguh

Pexels/Pragyan Bezbaruah

Suratman menjelaskan inti dari sekolah ramah anak adalah bukan membuat bangunan sekolah menjadi baru, tetapi merupakan paradigma baru dalam mendidik dan mengajar peserta didik. Tujuannya agar tercipta generasi tangguh tanpa kekerasan.

"Sekolah ramah anak lebih menumbuhkan kepekaan guru di satuan pendidikan untuk memenuhi dan melindungi peserta didik,” ungkapnya pada Senin, (23/12).

2. Sekolah harus pro anak

Para siswi SMKN 2 PPU yang melakukan aktifitas di sekolahnya pasca pernyataan Mendikbud menghapus UN (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Menurut Suratman, konsep dasar dari pendidikan berbasis budaya adalah humanis, religius, dan multikultural. Dia menjelaskan jika sekolah harus pro gender dan pro anak. Karenanya kebudayaan harus dijadikan sebagai muatan isi pendidikan.

"Gerakan sekolah ramah anak sudah diluncurkan pada Sabtu lalu dengan melibatkan beberapa kepala sekolah SMA di DIY dan para pemangku kepentingan lewat deklarasi program WSD-SDGs di sekolah. Melalui deklarasi ini, para pengelola sekolah di DIY diharapkan mampu menjalankan program sekolah ramah anak melalui kesediaan dan komitmen masing-masing, " katanya

Baca Juga: Kenali Sekolah Berstatus "Ramah Anak" dengan 5 Prinsip Ini!

Berita Terkini Lainnya