TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Saatnya Musim Panas, Tapi Hujan Masih Terus Terjadi di DIY

Ini penjelasan BMKG DIY 

Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Sleman, IDN Times - Musim panas di wilayah DI Yogyakarta sudah mulai berlangsung sejak Mei 2021. Tapi belakangan, hujan dengan intensitas menengah hingga lebat terjadi di sejumlah wilayah.

Kepala Kelompok Data dan Informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Staklim Mlati Yogyakarta, Etik Setyaningrum membeberkan penyebabnya. 

Baca Juga: Pemkab Sleman Kembali Gelar Vaksinasi Massal, Yuk Ikutan!

1. Sejak Mei wilayah DIY sudah masuk musim kemarau

Ilustrasi hujan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Etik mengungkapkan sejak Mei 2021 wilayah DIY, sudah memasuki musim kemarau. Pada awal Juni 2021 wilayah DIY bagian Utara yaitu di Kabupaten Sleman masih terjadi hujan dengan intensitas rendah.

"Hal ini terlihat dari hasil monitoring data curah hujan dasarian 1 Juni 2021. Berdasarkan pengamatan beberapa alat pengukur curah hujan yg tersebar di wilayah DIY, sebagian besar wilayah DIY menunjukkan curah hujan berkisar 0 - 10 mm/dasarian," ungkapnya pada Senin (21/6/2021).

2. Pertengahan Juni, hujan terjadi di beberapa wilayah

Pexels.com/Swapnil Chakraborty

Saat pertengahan Juni 2021, hujan kembali turun dengan intensitas menengah. Menurut Etik, hal ini disebabkan adanya Madden-Julian Oscillation (MJO) yang aktif di Samudera Hindia yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan. Lalu, adanya konvergensi di Selatan Pulau Jawa.

"Suhu muka laut yang menghangat dengan anomali : +1.0 s/d +3.0 °C yang menyebabkan potensi penguapan (penambahan massa uap air) di Samudera Hindia," katanya.

Berita Terkini Lainnya