TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perantau Diminta Tak Mudik karena Banyak Lansia di Sleman  

Paguyuban lansia siap berikan tambahan vitamin 

Ilustrasi lansia (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Sleman, IDN Times - Ketua Komisi Daerah (Komda) Lansia Sleman, Sri Muslimatun menyebut, orang lanjut usia (lansia) lebih rawan terpapar COVID-19. Menurut Sri Muslimatun,  jumlah lansia di Sleman cukup banyak yakni mencapai 15 persen dari jumlah penduduk secara keseluruhan. Untuk itu, pihaknya telah mewanti-wanti agar para lansia bisa lebih berhati-hati di masa pandemi COVID-19.

Baca Juga: PSS Lelang Jersey untuk Beli APD Tenaga Kesehatan 

1. Beresiko tinggi, lansia harus hidup sehat

IDN Times/Daruwaskita

Sri Muslimatun, yang juga merupakan Wakil Bupati Sleman memaparkan lansia memiliki tingkat risiko lebih besar apabila terpapar COVID-19. Untuk itu, pihaknya telah meminta lansia di Kabupaten Sleman terus melakukan hidup sehat di tengah pandemik COVID-19.

"Lansia ini kan rawan sekali. Dia harus terus makan dengan gizi seimbang, jangan lupa senam, istirahat cukup. Kalau yang tua memang kalau bisa jangan kemana-mana," ungkapnya pada Senin (20/4).

2. Paguyuban lansia di tingkat desa sudah berikan tambahan vitamin

freepik.com/8photo

Menurut Sri Muslimatun, saat ini sejumlah paguyuban lansia di tingkat desa sudah menganggarkan dana untuk kebutuhan vitamin bagi lansia. Diharapkan dengan adanya vitamin bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh lansia.

"Di Sendangadi kemarin sudah membagi ke gugus dusun, termasuk vitamin untuk lansia. Memang rawan ketika lansia sudah degeneratif, biasanya punya riwayat diabetes. Ketika diabetes maka daya tahannya sangat turun. Jadi jangan pergi kemana-mana," ungkapnya.

Baca Juga: Jokowi: Masyarakat Nekat Mudik 24 Persen, Sudah Mudik 7 Persen

Berita Terkini Lainnya