Pakar UGM: Klaster Keluarga Dipicu Adanya Kegiatan Berkumpul Warga
Protokol kesehatan harus kembali diperketat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Klaster keluarga menjadi salah satu penyumbang peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia. Epidemiolog UGM, Bayu Satria Wiratama, menjelaskan, klaster keluarga ini muncul saat ada anggota keluarga terinfeksi COVID-19 dari luar rumah dan menularkan ke anggota keluarga lainnya.
Hal ini turut menunjukkan jika COVID-19 telah masuk ke dalam satuan terkecil di dalam masyarakat.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Kotabaru 9 Orang, dari Lurah hingga Kasat Linmas
1. Tidak adanya pembatasan mobilitas penduduk
Menurut Bayu, penyebab meningkatnya klaster keluarga lantaran tidak adanya pembatasan mobilitas penduduk. Selain itu, saat ini juga sudah banyak ditemui orang-orang yang melakukan mobilitas baik di dalam atau ke luar daerah.
"Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) juga semakin banyak dan tidak diketahui jumlahnya. Lalu, mereka yang melakukan mobilitas tidak melakukan isolasi mandiri 14 hari selain jika diwajibkan," ungkapnya Kamis (10/9/2020).
Baca Juga: UGM: Daya Infeksi Mutasi D614G Belum Terbukti pada Populasi