TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menkes Dorong Rumah Sakit Kenalkan Obat Tradisional ke Masyarakat

Agar masyarakat percaya dengan obat tradisional

Menteri Kesehatan Terawan memberikan keterangan pers, di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis 21 November 2019. IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sleman, IDN Times - Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto mendorong rumah sakit di Indonesia untuk mulai menggunakan dan memperkenalkan obat-obatan tradisional ke masyarakat.

Ketika rumah sakit mulai memperkenalkan obat tradisional ke masyarakat, maka dengan sendirinya masyarakat akan percaya. Menurutnya, sampai dengan saat ini rumah sakit merupakan institusi yang paling dipercaya dalam hal kesehatan.

Baca Juga: Mengenal Dr. Sardjito, Rektor Pertama UGM dan Penemu Banyak Vaksin

1. Rumah sakit harus bangun kepercayaan ke masyarakat mengenai obat tradisional

RSUP dr. Sardjito - sardjito.co.id

Terawan dalam kunjungannya ke RSUP dr Sardjito mengatakan, ketika rumah sakit sudah mulai menggunakan obat-obatan tradisional, maka dengan sendirinya kepercayaan masyarakat terhadap obat tradisional akan muncul. Setelah kepercayaan itu muncul, maka dengan sendirinya masyarakat akan mulai menggunakan obat-obatan tradisional. 

"Kalau itu bisa dimulai dari rumah sakit, kepercayaan publik itu akan muncul dan di situlah cara kita tahap pertama mempopulerkan jamu ke tengah masyarakat. Harus muncul trust dulu," katanya pada Sabtu (21/12).

2. Jamu bukan sesuatu yang ndeso

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Terawan mengatakan, jenis obat tradisional ada dua jenis, yakni fitofarmaka yang sudah dikemas dalam bentuk obat maupun tablet serta obat yang masih dalam bentuk diracik seperti beras kencur, kunir asem.

Menurut Terawan, untuk jamu sendiri merupakan istilah yang benar-benar Indonesia dan bukan sesuatu yang ndeso.

"Jamu ini adalah istilah mulia, sangat modern. Hanya kita sendiri yang kadang-kadang meremehkannya. Coba kita lihat ada berapa pusat-pusat spa yang menggunakan kata jamu, dan itu bukan milik orang Indonesia, milik orang asing juga banyak yang menggunakan istilah jamu," ungkapnya.

Baca Juga: Usia Lansia DIY Paling Lama, Menkes Tinjau Layanan RS Sardjito

Berita Terkini Lainnya