TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Temuan Baru, Mahasiswa UNY Ciptakan Obat Jerawat dari Daun Ciplukan  

Daun ciplukan mampu hambat pertumbuhan bakteri

flickr/Irika Widiasanti

Sleman, IDN Times - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil mengolah daun ciplukan sebagai obat jerawat.

Daun ciplukan yang dianggap sebagai tanaman gulma dan seringkali diabaikan diolah tiga mahasiswa UNY, yaitu Tia Herdiana Wardani mahasiswa Prodi Pendidikan IPA, Nova Regina dari Prodi Kimia dan Nur Hidayah Br. Karo mahasiswa Pendidikan Matematika.

 

Baca Juga: Mahasiswa UNY Ciptakan Batu Bata Tahan Gempa dari Ampas Tebu 

1. Mampu menghambat pertumbuhan bakteri

Freepic/Bilahata

Tia Herdiana Wardani mengungkapkan, ciplukan atau Physalis Angulata mempunyai berkhasiat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus Aureus yang menginfeksi jerawat.

"Daun ciplukan berkhasiat sebagai antipiretik, analgetik, diuretik, anti inflamasi dan detoksifikasi," ungkapnya pada Selasa (8/9/2020).

Menurutnya, sebenarnya semua bagian organ pada tanaman ciplukan mengandung banyak khasiat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satunya adalah bagian daun.

 

2. Bahan-bahan yang diperlukan

Obat jerawat besutan mahasiswa UNY. Dok: Humas UNY

Nur Hidayah Br. Karo mengungkapkan untuk membuat obat jerawat dari daun ciplukan ada beberapa bahan yang diperlukan. Antara lain aluminium foil, aquadest, asam asetat, asam stearat, bakteri uji Staphylococcus aureus, daun ciplukan (Physalis angulata L), etanol 96%, Fluid Thioglycollate Medium (Acumedia), kertas label, kertas saring, metil paraben, parafin cair, Phytocream, propilenglikol, propilglikol, propil paraben, setil alkohol, dan tokoferol.

Sedangkan untuk alat yang diperlukan meliputi alat ekstraksi, yang mencakup alu, mortar, gelas beaker, batang pengaduk, gelas ukur, pisau, rotary evaporator. Alat farmasetik meliputi batang pengaduk, gelas objek, homogenizer, mikroskop, penangas air, pipet tetes, pH meter, stopwatch, termometer, dan viskometer brookfield.

"Alat uji mikrobiologi mencakup autoklaf, cawan petri, erlenmeyer, gelas ukur, inkubator, jarum ose, lampu spirtus, pinset, spektrofotometri, spoit, dan tabung reaksi," terangnya.

Baca Juga: Mau Kuota 50 GB, Mahasiswa UGM Wajib Update Data, Terakhir Hari Ini

Berita Terkini Lainnya