TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lab Yayasan Tahija di UGM Siap Dipakai untuk Periksa Sampel COVID-19

Mampu memproses 160 sampel per hari

Aktivitas di Laboratorium Diagnostik milik Yayasan Tahija (WMP Yogyakarta) sebelum difungsikan sebagai penelitian sampel COVID-19. Dok: Humas UGM

Sleman, IDN Times - Laboratorium Diagnostik milik Yayasan Tahija (World Mosquito Program Yogyakarta) telah siap melakukan pemeriksaan sampel COVID-19.

Ketua Yayasan Tahija, Trihadi Saptoadi menyampaikan, dalam kondisi bencana nasional yang disebabkan pandemi virus corona, kebutuhan terhadap hasil penegakan diagnosis laboratorium yang cepat dan akurat sangat diperlukan. Untuk itu, dengan siapnya laboratorium diagnosis milik Yayasan Tahija, diharapkan bisa mempercepat diagnosis terhadap pasien COVID-19.

Baca Juga: Tenaga Medis Masih Didiskriminasi, Ditolak Masuk ke Kosnya Sendiri

1. Siap mendukung pengendalian COVID-19

Pexels.com/cottonbro

Trihadi menyebutkan, semakin meningkatnya jumlah kasus COVID-19 dan diperluasnya definisi individu yang perlu diperiksa agar mampu menghentikan transmisi penyakit, membuat laboratorium yang ditunjuk oleh pemerintah menjadi kewalahan. Hal tersebut juga menyebabkan hasil diagnosis menjadi menumpuk.

Sebagai bentuk kepedulian, Laboratorium Diagnostik Yayasan Tahija yang bernaung di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), hadir untuk bisa memberikan bantuan.

Menurut Trihadi, di UGM sendiri terdapat dua laboratorium yang memenuhi syarat BSL-2 plus yaitu Laboratorium Diagnostik Yayasan Tahija (WMP Yogyakarta) dan Laboratorium Mikrobiologi FK-KMK UGM.

"kondisi krisis sekarang ini, kami memberikan izin pemanfaatan Laboratorium Diagnostik Yayasan Tahija untuk mendukung pengendalian pandemi COVID-19 di DIY dan sekitarnya. Kami dari Yayasan Tahija sangat peduli dan ingin memberikan upaya terbaik dalam penanganan COVID-19 ini," ungkapnya pada Selasa (7/4).

2. Laboratorium sebelumnya difungsikan untuk mendukung study AWED

Aktivitas di Laboratorium Diagnostik milik Yayasan Tahija (WMP Yogyakarta) sebelum difungsikan sebagai penelitian sampel COVID-19. Dok: Humas UGM

Peneliti Pendamping WMP Yogyakarta, yang juga merupakan Direktur Pusat Kedokteran Tropis FK-KMK UGM, dr Riris Andono Ahmad, menjelaskan, selama ini Lab Diagnostik digunakan untuk mendukung studi Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue (AWED) WMP Yogyakarta. Namun, di masa pandemi saat ini, proses rekrutmen pasien dan screening sampel entomologi telah dihentikan dan akan sepenuhnya dipergunakan untuk screening sampel COVID-19.

"Berdasar permintaan Balitbangkes dan melihat kemampuan lab, mulai tanggal 7 April 2020, laboratorium Diagnostik Yayasan Tahija yang berlokasi di FK-KMK UGM akan mulai sepenuhnya digunakan untuk screening sampel COVID-19,” ujarnya.

Baca Juga: Cairan Disinfektan Berpotensi Picu Kanker Jika Disemprotkan ke Tubuh

Berita Terkini Lainnya