TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gesekan Suporter dan Pelemparan Molotov Jadi Perhatian Polres Sleman

Klitih dan narkoba juga jadi prioritas

Kapolres Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Sleman, IDN Times - Kasus gesekan suporter bola serta pelemparan molotov di Gamping pada 11 Desember lalu menjadi kasus prioritas yang ingin diungkap oleh Polres Sleman di tahun 2020 mendatang. Selain dua kasus tersebut, kasus lain seperti klithih, narkoba juga tidak luput dari perhatian.

Baca Juga: Banyaknya Pelajar di Sleman Jadi Sasaran Empuk Pengedar Narkoba

1. Minim petunjuk jadi kendala

Polres Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah menjelaskan, sampai dengan saat ini kasus gesekan suporter bola dan pelemparan molotov masih didalami oleh pihaknya. Menurutnya yang membuat kasus ini belum kunjung terungkap lantaran minimnya petunjuk.

"Kendalanya minim petunjuk. Kadang kan memang ada petunjuk yang secara manual, ada petunjuk yang mendukung kita contoh saksi, sarana CCTV, itu sangat mendukung. Kalau kita lihat kejadian, terutama yang di Gamping itu kita lihat pelakunya naik motor. Dari TKP yang ada itu, kami sangat sulit menyortir kendaraan yang lewat situ, saksi juga minim, mereka lakukan dini hari," ungkapnya pada Kamis (26/12).

2. Kasus molotov di Gamping, Polres sudah periksa 6 saksi

Kapolres Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Rizky menjelaskan, sampai dengan saat ini pihaknya sudah memeriksa 6 saksi berkaitan dengan kasus pelemparan molotov di Gamping. Kemungkinan, ke depan saksi juga akan bertambah. Namun, yang menjadikan pihaknya agak kesulitan, ada saksi-saksi yang keberatan dimintai keterangan.

"Tapi rata-rata enggan jadi saksi. Petunjuk awal ada tapi kan kita harus sinkronkan dengan TKP. Saya juga sampaikan kepada Reskrim, walau ada info-info lain, khususnya Gamping, tapi fokusnya ungkap kasus itu. Itu cukup meresahkan," terangnya.

Baca Juga: Oknum Driver Ojek Online di Sleman Nyambi Jualan Tembakau Gorila

Berita Terkini Lainnya