Ajak Santrinya Kelola Sampah, Dosen UIN Sunan Kalijaga Raih Kalpataru
Mulai dari membuat kompos hingga kerajinan tangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Dosen Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Moh Habib, menerima penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI usai mengembangkan pendidikan peduli kelestarian alam.
Habib, yang akrab dipanggil Kyai Habib, sendiri mencoba membina para santrinya di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Imdad Bantul untuk membebaskan pesantren dan lingkungannya dari sampah dan menggalakkan penghijauan. Selain itu, Kyai Habib dan para santrinya juga berjuang keras mengelola sampah menjadi pupuk dan barang-barang kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.
Baca Juga: UIN Sunan Kalijaga Terima 2.741 Calon Mahasiswa Baru Jalur Mandiri
1. Sudah dimulai sejak 2008
Kyai Habib menerangkan, kegiatan pelestarian lingkungan ini telah dimulai sejak tahun 2008 di lingkungan Ponpes Al Imdad, di mana sampah organik diolah menjadi pupuk yang dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, dan penghijauan di lingkungan pesantren. Sementara sampah non organik dilebur atau langsung dikreasikan menjadi kerajinan tangan untuk dijual.
Lalu, pada tahun 2010 Kyai Habib juga mengerahkan para santrinya untuk melakukan penghijauan di lereng Merapi yang rusak parah akibat erupsi Merapi.
Baca Juga: UIN Sunan Kalijaga Gelar Pemilihan Pimpinan Tingkat Universitas