Dewan Pendidikan Sleman Akui Tak Mudah Membuat Model Belajar di Rumah
Yang terberat adalah untuk murid TK dan SD
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman mengaku belum menemukan model pembelajaran daring yang tepat dan optimal di masa pandemik.
Ketua Umum Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman, Sudiyo menjelaskan tidak mudah untuk menemukan model pembelajaran tepat di masa pandemik.
Baca Juga: BPPTKG Naikkan Status Gunung Merapi Menjadi Siaga
1. Tatap muka secara terbatas kemungkinan akan dilakukan
Pembelajaran anak-anak di taman kanak-kanak (TK) hingga SD yang membutuhkan bimbingan langsung dari guru, belum ditemukan model pembelajaran yang tepat.
Sudibyo mengatakan ada beberapa opsi yang kemungkinan akan dilakukan, yakni tatap muka dengan jumlah maksimal sepertiga dari rombongan belajar (rombel). Opsi kedua adalah masuk sekolah secara bergantian selama dua hari, sisanya selama empat hari mengerjakan tugas dari rumah.
"Masuk hanya maksimal 3 hingga 4 jam pelajaran tanpa istirahat. Dan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat," ungkapnya pada Kamis (5/11/2020).
Sedangkan untuk tingkat SMP, menurut Sudiyo permasalahan yang dihadapi tidak seberat tingkat SD, artinya bisa berjalan sesuai yang diharapkan dengan adanya praktik.
Baca Juga: Hari Ini Indonesia Resmi Resesi, Apa Dampaknya Bagi Kehidupan Kita?