TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

20 Persen Tanggul Sungai di Bawah Kewenangan BBWSO Rusak

Sungai tersebut ada di wilayah Jawa Tengah dan DIY

Ilustrasi saluran irigasi. IDN Times/Siti Umaiyah

Sleman, IDN Times - Sampai dengan saat ini, keberadaan tanggul yang ada di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSO) masih lemah.

Sahril, Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan BBWSO memperkirakan pada musim hujan kali ini, kurang lebih sebanyak 20 persen tanggul mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut tersebar di seluruh sungai di Jawa Tengah dan DIY yang menjadi kewenangan BBWSO.

Baca Juga: Belasan Tahun Petani di Sleman Timur Tak Kebagian Air Selokan Mataram

1. Beban tanggul terlalu berat

Ilustrasi Selokan Mataram. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Sahril, kerusakan tanggul dikarenakan beban yang diterima terlalu berat, sedangkan kondisi tanggul sebelumnya sudah cukup lemah.

"Musim kemarau kemarin tanggul kita ibaratnya masih lemah, ditempa dengan air dia bisa bergerak. Tanggul rusak itu karena beban yang dia terima dan dia tidak kuat, akhirnya dia longsor. Yang rusak kalau kita data ada 20 persen dari seluruh panjang sungai-sungai kita yang ada di kewenangan BBWSO, ada di Jawa Tengah dan Jogja," katanya pada Selasa (14/1).

2. Penambangan ilegal juga berpengaruh

Ilustrasi Selokan Mataram. IDN Times/Siti Umaiyah

Selain kondisi tanggul yang lemah, penambangan ilegal juga menyumbang kerusakan tanggul. Menurut Sahril, penambangan berakibat pada pengurangan dasar sungai. Sedangkan tanggul sangat bergantung pada dasar sungai sebagai penahanan.

"Karena dasar sungai turun, tanggul ya bergerak. Tanggul ini ditahan oleh dasar sungai. Ibaratnya kakinya sudah dirusak, sehingga dia turun, penambangan itu salah satu penyebabnya. Yang rusak kita ada banyak, salah satu di Van Der Wijck itu," terangnya.

Baca Juga: BBWSO Akan Kembalikan Fungsi Selokan Mataram ke Tujuan Awal

Berita Terkini Lainnya