BBWSO Akan Kembalikan Fungsi Selokan Mataram ke Tujuan Awal

Refungsionalisasi akan dilakukan

Sleman, IDN Times - Sejumlah petani di wilayah Sleman Timur mengeluh tidak pernah mendapatkan aliran air dari Selokan Mataram sejak 2007 lalu hingga sekarang.

Hal tersebut salah satunya dilatarbelakangi sejumlah oknum yang mengalihkan aliran Selokan Mataram bukan untuk kebutuhan tanah pertanian. Berkaitan dengan hal tersebut, Balai Besar Wilayah Serayu-Opak (BBWSO) berencana akan mengkaji dan mengembalikan fungsi Selokan Mataram.

Baca Juga: Belasan Tahun Petani di Sleman Timur Tak Kebagian Air Selokan Mataram

1. Air tidak sampai ke hilir lantaran tidak sesuai dengan perencanaan awal

BBWSO Akan Kembalikan Fungsi Selokan Mataram ke Tujuan AwalKantor BBWSO. IDN Times/Siti Umaiyah

Sahril, Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan BBWSO mengatakan Selokan Mataram kurang lebih memiliki panjang 32 km yang dibagi menjadi dua saluran, Selokan Mataram 1 dan 2. Untuk yang dikeluhkan oleh petani merupakan saluran Selokan Mataram 2 yang memiliki panjang 15,8 km, dan salah satu kasusnya ada di gerojokan di wilayah Depok.

Menurut Sahril, selama ini air tidak sampai ke hilir karena pengambilan yang tidak sesuai dengan perencanaan awal.

"Di gerojokan ada pintu penguras, yang berfungsi saat di hulu aliran berlebih dia akan melewati pintu dan jatuh ke sungai. Yang kedua, saat ada penyumbatan sedimen di talang, itu bisa di buka pintunya agar menggelontor, sehingga sedimen tidak sampai ke hilir. Namun saat ini, fungsi tidak bisa seperti itu lagi dikarenakan ada oknum di hulu yang mengambil air dari Selokan Mataram," terangnya.

2. Pengambilan air berlebih membuat air tidak sampai ke hilir

BBWSO Akan Kembalikan Fungsi Selokan Mataram ke Tujuan AwalSahril, Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan BBWSO. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurutnya, ketika pengambilan air di hulu berlebih maka air tidak akan sampai ke hilir. Hilir yang dimaksud di sini meliputi Kalasan, Berbah, dan Prambanan. Sehingga wajar petani di daerah tersebut mengalami gagal panen lantaran tidak memiliki cukup air.

"Persoalannya di situ, sehingga petani dari tahun 2007 tidak bisa merasakan panen sesuai dengan yang disusun di awal. Upaya kita bagaimana bisa dikembalikan fungsinya, nanti akan kita tutup sesuai dengan perencanaan dan bisa mengalir. itu langkah pertama, " ungkapnya.

3. BBWSO akan kaji semua persoalan yang ada

BBWSO Akan Kembalikan Fungsi Selokan Mataram ke Tujuan AwalKantor BBWSO. IDN Times/Siti Umaiyah

Sahril mengatakan, untuk memastikan persoalan yang dialami petani, pihaknya juga akan melakukan pengkajian lebih dalam. Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, yang menjadi atap bagi pertanian.

"Secara komprehensif, kita juga harus melihat, apakah kehilangan air hanya di gerojokan itu saja. Kemungkinan bisa dari atas sekali di Karangtalunnya. Salurannya sudah lama, dan mungkin terjadi kerusakan-kerusakan. Ada pula pengambilan air yang ilegal, itu juga menyumbang kegagalan air sampai ke hilir," jelasnya.

4. Akan lakukan refungsionalisasi Selokan Mataram

BBWSO Akan Kembalikan Fungsi Selokan Mataram ke Tujuan AwalHeru Saptono, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sleman, Heru Saptono menjelaskan, terkait permasalahan yang dikeluhkan oleh petani, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BBWSO. Dari hasil koordinasi disepakati bahwa nantinya refungsionalisasi Selokan Mataram akan dilakukan.

"Koordinasi sudah kita lakukan paling tidak dua kali, pertama di Pos Pucanganom. Dari hasil itu sepakat untuk refungsionalisasi Selokan Mataram, utamanya yang dikeluhkan masyarakat pada titik gerojokan. Tapi ini awal, untuk kemudian kita lakukan di titik lainnya barangkali ada losses di situ," katanya.

Baca Juga: Guru yang Cabuli Murid di Sleman Diberhentikan Sementara Sebagai PNS

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya