Jusuf Kalla: Dulu Enam Jam Mengurus Rumah Tangga, Kini Cukup Satu Jam
JK bicara tentang peran perempuan yang semakin aktif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times – Isu perempuan menjadi sorotan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam kuliah umum yang disampaikan di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Kamis (10/10). Hal ini mengingat Unisa dipimpin rektor yang seorang perempuan, yaitu Warsiti. Unisa sendiri merupakan kampus di bawah naungan Aisyiyah, yaitu organisasi gerakan sosial keagamaan oleh perempuan Muhammadiyah.
“Peranan perempuan makin baik,” kata JK. Hadir pula untuk mendengarkan kuliah umum JK, antara lain Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Afnan Hadikusumo.
Baca Juga: Ingin Indonesia Maju, 2 Pesan dari Jusuf Kalla untuk Mahasiswa
1. Dulu jumlah menteri perempuan hanya dua orang
Dahulu, kata JK, jumlah perempuan yang duduk di jajaran para pembantu presiden atau menteri dalam kabinet pemerintahan hanya dua orang. Dan jumlah itu dianggap cukup.
“Terus naik jadi empat orang. Sekarang (periode 2014-2019) delapan orang. Sebelumnya sembilan orang,” kata JK.
Peningkatan jumlah perempuan yang menjadi menteri, menurut JK salah satu indikasi peran perempuan kian tinggi.
“Bahkan tak banyak negara yang punya presiden perempuan. Indonesia punya ibu Megawati,” kata JK memberi contoh.