Berjuang di Era Digital, Geronimo FM Tetap Bertahan Bagi Kanca Muda
Media kian banyak, pilihan tambah beragam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times – Geronimo FM jadi radio hits di telinga anak muda Yogyakarta sedari 1990-an. Bermula dari Radio Gembel Rapi alias Gemar Belajar Rajin Berpikir yang hanya mengudara pada gelombang 56 meter. Geronimo yang terletak di Jalan Gayam nomor 24, menjadi FM pertama di Yogyakarta tahun 1989. Semula frekuensi radio anak muda berada di frekuensi 105,8 MHz, saat ini gelombang radio beralih 106,1 MHz.
Mempertahankan tetap menghibur kanca muda, radio berlogo kepala suku Indian, menghadapi tantangan yang sama seperti radio lainnya, yaitu proses digitalisasi media.
“Kami gak bisa menghindari era digital. Marah-marah, menolak, gak mungkin. Yang kami lakukan kolaborasi karena ini kan era kolaborasi,” kata Program Director Geronimo FM, Leila Karina saat dihubungi IDN Times, Jumat (20/8/2021).
Lantas apa yang dilakukan Geronimo FM bisa bertahan hingga saat ini?
1. Sulit temukan wujud fisik radio
Anak muda sekarang sudah sulit menemukan wujud fisik, tak menutup kemungkinan baru mengetahui wujud radio saat berkunjung ke rumah kolektor barang kuno atau museum. “Sekarang hanya bisa menemukan di mobil,” ujar perempuan yang akrab disapa Ella membuka kegelisahaannya.
Sejumlah ponsel saat ini telah dilengkapi aplikasi radio. Headset menjadi peralatan tambahan untuk mendengarkan.
Ella memaparkan Geronimo yang mempunyai tagline Love Jogja and You tak lagi menjadikan anak usia 15 tahun pendengar setianya. Usia antara 16 – 26 tahun saat ini menjadi sasaran mereka.
“Anak-anak 15 tahun ini sudah gak dengar radio. Dia pikir radio itu apa kali ya?,” kata Ella.
Baca Juga: Menurut Idol KPop, Inilah 10 Hal yang Bikin Kaget di Yogyakarta!
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Jadi Syarat Masuk ke Kawasan Malioboro