Sri Sultan Terima 120 Manuskrip Jawa Kuno Digital dari Inggris
Manuskrip Jawa Kuno berasal dari era Sri Sultan HB II
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima 120 naskah digital manuskrip Jawa kuno dari Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, di Gedhong Wilis Kompleks Kepatihan, Kamis (16/11/2023).
Manuskrip yang berbentuk salinan digital merupakan hasil dari Proyek Digitalisasi Naskah Jawa Bollinger dari British Library berkerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI.
"Saya belum tahu isinya manuskrip ini apa saja, nanti kalau sudah dibuka. Yang penting manuskrip ini menjadi sesuatu hal yang bisa bermanfaat tidak hanya bagi kami tetapi masyarakat. Ini juga akan muncul dalam digitalisasi Keraton Yogyakarta," ujar Sri Sultan usai menerima manuskrip Jawa kuno tersebut.
1. Fisik manuskrip masih berada di British Library
Sri Sultan mengutarakan fisik dari manuskrip masih berada di British Library di Inggris. Raja Keraton Yogyakarta ini mengaku belum ada bahasan terkait pemulangan manuskrip-manuskrip fisik tersebut ke DIY.
Penyerahan salinan digital manuskrip bukan fisik aslinya, dikarenakan pihaknya belum mampu merawat. Digitalisasi manuskrip menurut Sri Sultan mempunyai nilai relatif sama.
"Manuskrip kuno yang sudah dikembalikan dalam bentuk salinan naskah digital ini justru mudah dan langsung bisa diaplikasikan dalam aktivitas kesenian dan budaya. Seperti pentas wayang dan sebagainya yang tadinya kita tidak pernah tahu. Manuskrip kuno yang diambil Inggris berasal dari era Hamengku Buwono (HB) II," ungkap Raja Keraton Yogyakarta ini.
Baca Juga: Sejarah Praja Cihna Lambang Kasultanan Yogyakarta, Ini Maknanya
Baca Juga: 6 Tumbuhan Penting di Kompleks Keraton Jogja, Maknanya Indah