Boros Pangan Jadi Perhatian Serius, Ubah Perilaku Makan dari Rumah

Inisiatif Consumindful ajak ubah perilaku boros pangan

Sleman, IDN Times - Perubahan perilaku masyarakat menjadi salah satu hal penting mengatasi persoalan boros pangan (food waste) di Indonesia. Analis Ketahanan Pangan, Badan Pangan Nasional, Febrina Cholida mengatakan isu susut dan boros pangan menjadi perhatian serius tak hanya di Indonesia namun juga negara lainnya, seperti yang disampaikan Badan Pangan Nasional dalam forum UN Food Systems Summit +2 Stocktaking Moment 2023 lalu.

“Maka dari itu, kami ingin mencapai Better Nutrition, Better Behavior, dan Better Collaboration untuk bersama-sama mengatasi isu ini,” ujar Febrina pada Kamis (16/11/2023). 

 

 

1. Cegah pemborosan pangan dari rumah

Boros Pangan Jadi Perhatian Serius, Ubah Perilaku Makan dari Rumahilustrasi makanan sisa (pixabay.com/pexels)

Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) bersama WRAP dan GRASP 2030, dengan dukungan Kedutaan Besar Denmark di Indonesia, melakukan kampanye untuk mengurangi kehilangan dan boros pangan. Konsumen diajak untuk mencegah pemborosan pangan dari skala rumah tangga masing-masing.

“Bicara tentang budaya, maka kita bicara tentang perubahan perilaku yang menjadi ruh dari Consumindful. Pengambilan keputusan yang sadar diikuti aksi adalah kunci yang membuat manusia berubah," kata Direktur Eksekutif IBCSD, Indah Budiani. 

2. Alasan kampanye boros pangan dilakukan di Jogja

Boros Pangan Jadi Perhatian Serius, Ubah Perilaku Makan dari RumahSekda DIY, Beny Suharsono. (Dok. Humas Pemda DIY)

Penyebaran pesan pentingnya mengurangi sampah makanan dinilai perlu, karena Indonesia mengalami kerugian ekonomi 4-5 persen dari total GDP akibat persoalan kehilangan dan pemborosan pangan berdasarkan data Bappenas tahun 2021. 

Jogja menjadi lokasi kampanye Consumindful karena dikenal sebagai daerah wisata dan pelajar dengan banyaknya pendatang dari daerah lain. Sehingga menjadikan upaya penanganan sampah makanan di Yogyakarta sangat penting. Selain itu, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) juga memiliki komitmen untuk mendorong upaya penanganan sampah makanan.

Sekda DIY, Beny Suharsono berharap kampanye ini membawa perubahan, karena perubahan besar diawali dari langkah kecil yang konsisten dan terukur. "Pesan kami untuk memanfaatkan hasil dari kampanye ini untuk bahan melangkah dan terciptanya kolaborasi antar pihak di Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujar Beny.

Baca Juga: Resep Bubur Pakai Nasi Sisa, Tetap Gurih dan Mengenyangkan

3. Kampanye cegah boros pangan di Jogja

Boros Pangan Jadi Perhatian Serius, Ubah Perilaku Makan dari Rumahilustrasi makanan sisa (Pexels.com/RachelClaire)

Implementasi Consumindful dilakukan dengan melakukan kampanye di media sosial serta di sekolah, universitas, hotel, restoran dan kafe di DIY. Ada 3 kegiatan utama yang dilakukan. Pertama, dengan melibatkan anak usia SD untuk memainkan papan permainan dengan tema 'Kalender Ramadhan Perbuatan Baik'. Kalender ini berisi kegiatan positif selama bulan Ramadan yang dapat dilakukan anak-anak bersama orang tua dan anggota keluarga, termasuk kegiatan untuk mencegah pemborosan pangan di rumah. Pelibatan anak-anak dalam kegiatan ini diharapkan dapat sebagai perantara pesan ke orang tua dan anggota keluarga lainnya bahwa perilaku boros pangan itu tidak baik. Kalender ini juga dapat menjadi sarana belajar yang menyenangkan untuk anak-anak. Hasilnya, ada 75 persen pengguna kalender yang mengatakan sisa makanan yang terbuang di rumah menjadi berkurang dan mereka menjadi tergerak untuk menyiapkan makanan lebih sedikit agar tidak ada yang terbuang.

Kegiatan selanjutnya adalah melalui kampanye di media sosial. Kampanye ini melibatkan influencer yang sehari-hari aktif membagikan konten terkait gaya hidup ramah lingkungan. Kegiatan terakhir adalah pemasangan banner di kampus, hotel, dan restoran berisi pesan untuk makan lebih bijak dan mengambil porsi secukupnya agar tidak ada yang disisakan.
Dari kegiatan ini, kampus, hotel, dan restoran yang terlibat melaporkan bahwa jumlah sisa makanan yang terbuang menjadi lebih sedikit.

Baca Juga: 8 Pupuk Organik Sederhana untuk Sukulen, Bisa Pakai Sisa Bahan Dapur 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya