TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PJ Bupati Kulon  Progo Tepis Dugaan Penyekapan Wali Murid SMAN 1 Wates

Pemkab Kulon Progo akan pertemukan pihak yang berselisih 

Asisten Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta (Setda DIY) Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Kulon Progo, IDN Times - Buntut permasalahan dugaan intimidasi terhadap salah satu orangtua muris SMAN 1 Wates, Pj. Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana dan Kasatpol PP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Noviar Rahmad menyebutkan tidak ditemukan upaya penyekapan ataupun intimidasi. 

Tri menyebut pihak terkait sebenarnya merupakan sesama orangtua siswa dan alumni, yang kebetulan lokasi untuk mediasi adalah Kantor Satpol PP Kulon Progo.

"Itu sebenarnya internal orang tua siswa. Tidak ada (penyekapan, intimidasi), itu kan di ruang rapat kerja Pak Kasatpol PP,” kata Tri, saat saat ditemui di Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (5/10/2022).

1. Diduga sempat ada intonasi yang tinggi

Ilustrasi Pelajar. (IDN Times/Mardya Shakti)

Tri menegaskan pertemuan yang terjadi antar orangtua wali murid dan pihak sekolah untuk memecahkan permasalahan yang ada. “Rembukannya di situ (Kantor Satpol PP Kulon Progo) piye carane ngudari (gimana menyelesaikan), masalah karena ada orangtua siswa yang sebagian besar setuju pengadaan bareng-bareng, ada yang sebagian tidak setuju dan memprotes pengadaan seragamnya,” kata Tri.

Dia juga mengungkapkan, kemungkinan yang terjadi sempat ada nada yang tinggi dari orangtua siswa saat berdiskusi. “Paling cuma ada kata-kata intonasi yang tinggi. Gak ada masalah apapun. Ada hidangan dan minuman, gak ada yang disekap,” ucapnya.

Baca Juga: Polda DIY Panggil Saksi Dugaan Intimidasi Wali Murid SMAN 1 Wates     

2. Menunggu perkembangan Polda DIY dan siap mediasi

Ilustrasi Investigasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Terkait laporan yang dilayangkan oleh orangtua siswa yang mengaku mengalami intimidasi ke Polda DIY, pihak Pemkab Kulon Progo siap menunggu perkembangan yang ada. "Intinya bahwa yang melapor juga ASN yang dilaporkan ASN, yang melaporkan itu penyidik, yang dilaporkan juga penyidik,” ucap Tri.

Tri mengungkapkan akan segera memediasi, mempertemukan pihak yang sedang berselisih. Untuk pertemuan satu per satu sudah dilakukan, hanya belum bertemu dalam satu ruangan bersama.

“Selanjutnya kalau sudah ada satu titik (mediasi bersama), begitu caranya. Sama-sama ASN, penyidik, di luar itu kayak berat sebelah, padahal enggak. Pak Agung (orangtua yang mengaku mendapat intimidasi) ini penyidik, di luar kayaknya berat sebelah, padahal enggak. Agung ini penyidik handal Kulon Progo, karakternya kuat pemberani. Tunggu cooling down dulu nanti mediasi bersama,” ucapnya.

Baca Juga: Bertanya Harga Seragam, Orangtua Siswa SMAN 1 Wates Dapat Intimidasi 

Berita Terkini Lainnya