TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Yogyakarta Klaim Tawarkan Relokasi Pedagang Jalan Perwakilan

Pedagang tak berhasil temui Penjabat Wali Kota Yogyakarta

Kawasan Jalan Perwakilan Yogyakarta, Selasa (3/1/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta klaim memberikan penawaran relokasi bagi pedagang di Jalan Perwakilan Yogyakarta sejak Agustus 2022. Namun para pedagang enggan menerimanya.

"Kita sudah nawani ket Agustus (Kita sudah menawarkan sejak Bulan Agustus). Ngenyang terus (menawar terus). Ditakoni nyewa karo sopo begegek (ditanya nyewa sama siapa juga gak ngomong). Wong itu punya Keraton, Keraton merasa tidak merasa memberi kekancingan," ujar Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sumadi, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (4/1/2023).

1. Dua lokasi sudah ditawarkan oleh Pemkot Yogyakarta

Pemerintah Kota Yogyakarta mulai melarang altivitas para pedagang di ruko sepanjang Jalan Perwakilan Yogyakarta, Rabu (4/1/2023).(IDNTImes/Herlambang Jati)

Sumadi menyebut telah memberi opsi penawaran di sejumlah lokasi, seperti Pasar Beringharjo, dan Pasar Kuncen. "Sudah kita tawari ada kuliner di atas Beringharjo, di Kuncen. Pokoke emoh (pokoknya enggak mau). Kami sudah memberi alternatif," ujar Sumadi.

Pada Rabu (4/1/2023) pukul 07.00 WIB, ruko di Jalan Perwakilan sudah ditutup. Petugas Satpol PP memasang tulisan di bagian depan toko yang berbunyi 'Tidak diperbolehkan melakukan aktivitas pada bangunan/ di atas tanah ini'. Total sebanyak 21 ruko yang ditutup. Pemkot Yogyakarta saat ini tengah menyiapkan langkah selanjutnya. "Sedang kita bicarakan langkah selanjutnya," kata Sumadi.

Baca Juga: Hari Ini Aktivitas Pedagang di Jalan Perwakilan Jogja Dihentikan

2. Pedagang belum menerima tawaran relokasi

Pemerintah Kota Yogyakarta mulai melarang altivitas para pedagang di ruko sepanjang Jalan Perwakilan Yogyakarta, Rabu (4/1/2023).(IDNTImes/Herlambang Jati)

Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP), Adi Kusuma Putra Suryawan membantah pihak pedagang telah ditawari untuk relokasi. "Itu yang kita sayangkan juga. Sampai sekarang itu kita belum pernah ngomongke soal relokasi, kok bisa di media itu ada kata-kata seperti itu (relokasi). Apalagi kata-kata yang paling menyakitkan adalah menolak relokasi itu kan sakit, kita belum pernah diajak rembugan tahu-tahu kita dituduh menolak relokasi," ujar Adi, di Kantor Wali Kota Yogyakarta.

Adi menyebut pada dasarnya para pedagang meminta solusi. Ketika solusi sudah didapatkan maka para pedagang disebutnya mau pindah. "Intinya kita hanya meminta solusi. Ketika solusi sudah hadir, kami sendiri mau kok pergi. Pindah itu mau, tapi saat ini solusi tidak pernah dibicarakan, itu masalahnya," ungkap Adi.

Baca Juga: Sultan Sebut Pedagang di Jalan Perwakilan Jogja Ilegal

Berita Terkini Lainnya