TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ORI DIY Panggil Sejumlah Pihak Terkait Jalan Rusak di Sleman

Masalah tambang ilegal dan jalan rusak

ilustrasi jalan rusak (IDN Times/Esti Suryani)

Intinya Sih...

  • Ombudsman Republik Indonesia DIY menindaklanjuti jalan rusak di dekat SMPN 2 Prambanan Sleman akibat truk tambang ilegal.
  • ORI DIY memanggil pihak terkait untuk mencari solusi terkait infrastruktur jalan yang rusak dan tambang ilegal di sekitar lokasi.
  • Kepala Sekolah SMPN 2 Prambanan merasakan dampak kerusakan jalan yang semakin parah dan mengganggu aktivitas belajar mengajar.

Sleman, IDN Times - Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (ORI DIY) turun tangan menindaklanjuti permasalahan jalan rusak di dekat SMPN 2 Prambanan Sleman yang diduga akibat kerap dilalui truk tambang ilegal. ORI DIY mendorong agar permasalahan fasilitas publik ini dapat segera terselesaikan.

ORI DIY pun memanggil pihak-pihak terkait untuk mencari titik terang permasalahan ini, di Kantor ORI DIY, Selasa (26/3/2024). "Hari ini kita mengumpulkan instansi terkait di Sleman maupun Pemda DIY, ada beberapa isu," ujar Asisten Pemeriksa ORI DIY, Muhammad Bagus Sasmita.

1. Masalah tambang ilegal dan kerusakan jalan

Asisten Pemeriksa ORI DIY, Muhammad Bagus Sasmita. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Bagus mengatakan permasalahan pertama terkait infrastruktur jalan yang ada di Kalurahan Sumberharjo, Prambanan yang rusak, sudah sekitar empat bulan terakhir. Keuda, terkait masalah pertambangan di sekitar lokasi. "Sepakat semua di forum, (tambang) tidak ada izinnya, sama sekali gak ada izin, clear ilegal," ujar Bagus.

Pihaknya pun mendorong pemangku kepentingan yang ada menghentikan tambang ilegal tersebut. Meski begitu, ia mengakui proses di bawah untuk penutupan tambang tersebut tidak mudah.

"Kaitan dampak apa yang bisa dilakukan, menghentikan itu, berupaya komitmen pemerintah yang kita pegang. Mereka sebagai penanggung jawab utama wilayah tersebut," ungkapnya.

Bagus mengatakan pihaknya juga berupaya berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menindak tambang ilegal ini. Diharapkan setidaknya minggu depan sudah bisa berproses, dan setelah Lebaran semua masalah sudah terselesaikan.

2. Dampak kerusakan jalan dirasakan para siswa

Kepala Sekolah SMPN 2 Prambanan, Hastari Murti. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Kepala Sekolah SMPN 2 Prambanan, Hastari Murti mengungkapkan dampak kerusakan jalan dirasakan mulai awal tahun 2024. Kondisi jalan pun dinilainya semakin parah dari waktu ke waktu.

"Harus ekstra hati-hati (jika melewati jalan yang rusak), bahkan kalau musim hujan istilahnya orang Jawa toh nyawa (bertaruh nyawa), karena sangat licin," ujar Hastari.

Dikatakannya panjang jalan yang rusak sekitar 200-300 meter. Menurutnya jalan yang ada tidak hanya berlubang, tapi bergelombang. Lokasi tambang yang sangat dekat dengan sekolah juga mengganggu aktivitas belajar mengajar.

"Dekat sekali (lokasi tambang), belakang sekolah, agak timur, jarak 100 meter. Setiap aktivitas pertambangan mengganggu. Harapan kami segera ada tindakan," harapnya.

Baca Juga: Dear Pemudik, Waspadai Titik Rawan Banjir dan Longsor di Sleman

Berita Terkini Lainnya