Kasus DBD di Bantul hingga Mei Sama dengan Jumlah Tahun 2023

Warga diminta berantas sarang nyamuk

Bantul, IDN Times - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bantul meningkat tajam pada tahun ini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, sampai awal Mei jumlah kasus DBD sudah menyamai dengan jumlah satu tahun pada 2023.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Agus Tri Widiantoro, menjelaskan pada tahun 2023, kasus DBD tercatat 130-an kasus, sementara selama empat bulan hingga Mei 2024 juga tercatat 130-an kasus DBD.
Dari 17 kecamatan di Bantul, terdapat sejumlah kecamatan yang ditemukan kasus DBD yaitu di wilayah Pleret dengan 36 kasus, kemudian Imogiri dengan 27 kasus.

 

 

 

1. Cuaca picu peningkatan kasus

Kasus DBD di Bantul hingga Mei Sama dengan Jumlah Tahun 2023Ilustrasi El Nino, Netral, dan La Nina (BMKG.go.id)

Agus Tri mengatakan peningkatan kasus DBD yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti pada musim ini karena memang faktor cuaca cukup ekstrem, terjadi perubahan cuaca yang cepat.

"Perubahan-perubahan cuaca dari panas terik kemudian ke hujan juga sangat drastis dan ekstrem ini mungkin berpengaruh terhadap perkembangbiakan nyamuk yang ada," katanya.

2. Genangan bisa jadi tempat kembang biak nyamuk

Kasus DBD di Bantul hingga Mei Sama dengan Jumlah Tahun 2023ilustrasi nyamuk (pexels.com/Anuj)

Menurut Agus Tri dengan kondisi cuaca musim hujan yang masih tinggi, kemungkinan juga berdampak pada tempat-tempat ada genangan. Kondisi ini berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

"Genangan-genangan air yang kemungkinan cukup tinggi ini yang menyebabkan kenapa kondisi di awal tahun 2024 cukup banyak ditemukan kasus DBD," katanya.

Baca Juga: Larangan Study Tour di Luar Daerah, Dispar Bantul Ngaku Pasrah

3. Ingatkan warga untuk berantas sarang nyamuk

Kasus DBD di Bantul hingga Mei Sama dengan Jumlah Tahun 2023ilustrasi nyamuk (pexels.com/jimmychan)

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, kata Agus Tri, mengingatkan masyarakat tetap melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya menanggulangi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini merebak.

Ia mengatakan langkah fogging atau pengasapan dengan bahan insektisida untuk membunuh nyamuk pembawa (vektor) penyakit DBD dilakukan di wilayah-wilayah yang memang ditemukan kasus tersebut tinggi.

"Fogging tetap kami lakukan sebagai salah satu langkah untuk penanggulangan DBD, selain tetap PSN juga peningkatan perilaku PHBS itu juga kita lakukan bersama sama di masyarakat," katanya.

Baca Juga: Lagi, Polresta Yogyakarta Amankan Puluhan Pelajar Konvoi Kelulusan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya