Larangan Study Tour di Luar Daerah, Dispar Bantul Ngaku Pasrah

Study tour pelajar sumbang jumlah wisatawan terbanyak

Intinya Sih...

  • Larangan study tour di luar daerah setelah kecelakaan maut bus di Subang, Jawa Barat.
  • Penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Bumi Projotamansari akibat larangan study tour.
  • Rombongan study tour pelajar menyumbang 60-70% jumlah wisatawan ke objek wisata di Bantul.

Bantul, IDN Times - Sejumlah daerah melarang sekolah menggelar study tour ke luar daerah setelah kecelakaan maut bus yang membawa rombongan pelajar terjadi di Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024). Kecelakaan ini mengakibatkan 11 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.

Larangan study tour ini diperkirakan akan berdampak pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Bumi Projotamansari. Padahal, kunjungan study tour oleh pelajar merupakan penyumbang terbesar jumlah wisatawan ke Kabupaten Bantul.

1. Dinas Pariwisata Bantul mengaku tak bisa berbuat banyak

Larangan Study Tour di Luar Daerah, Dispar Bantul Ngaku PasrahSE Wali Kota Depok tentang pelaksanaan study tour untuk jenjang pendidikan di Kota Depok. (Istimewa)

Subkoordinator Kelompok Substansi Pembinaan Usaha dan Investasi Pariwisata dari Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi, mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak jika Pemda Jawa Barat, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, dan Daerah Khusus Jakarta melarang kegiatan study tour ke luar daerah. Ia memahami langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya kejadian kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar di Jawa Barat.

"Ya memang kalau ada larangan itu kita tidak bisa berbuat banyak," katanya, Rabu,(15/5/2024).

2. Rombongan study tour penyumbang terbanyak kunjungan wisatawan ke Bantul

Larangan Study Tour di Luar Daerah, Dispar Bantul Ngaku PasrahKunjungan wisatawan di Pantai Parangtritis. (IDN Times/Daruwaskita)

Pria yang kerap disapa Ipung ini mengaku rombongan study tour pelajar menyumbang 60-70 persen jumlah wisatawan yang berkunjung ke berbagai objek wisata di Bantul, terutama wisata pantai.

"Mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Bantul adalah pelajar, rombongan study tour pelajar dari berbagai daerah luar DIY," terangnya.

Ipung masih berharap kebijakan tersebut disertai spesifikasi khusus, sehingga tidak semua kegiatan study tour siswa dilarang. Untuk memastikan apakah ada penurunan jumlah pengunjung terkait pelarangan kegiatan study tour, pihaknya akan memantau hingga akhir bulan ini.

"Kita lihat nanti di akhir bulan. Kebetulan anak sekolah kan ada yang sudah selesai ASPD. Jadi sementara, kami belum bisa memperkirakan berapa penurunannya nanti," imbuh Ipung.

Baca Juga: Lagi, Polresta Yogyakarta Amankan Puluhan Pelajar Konvoi Kelulusan

3. Dishub Bantul bakal lakukan pengecekan kelaikan bus wisata luar daerah secara acak

Larangan Study Tour di Luar Daerah, Dispar Bantul Ngaku PasrahKepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Singgih Riyadi. (IDN Times/Daruwaskita)

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Singgih Riyadi, mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan kelaikan bus di sejumlah objek wisata secara acak. Hal ini untuk memastikan armada yang membawa wisatawan laik jalan.

"Saat libur Lebaran kemarin kita melakukan pengecekan kelaikan bus wisata secara acak di kawasan Pantai Parangtritis," ujarnya.

Pengecekan bus wisata dari luar daerah Bantul sebenarnya dilakukan oleh petugas dari daerah asal bus tersebut. Namun, demi keselamatan para wisatawan, pihaknya juga ingin memastikan armada yang digunakan untuk berwisata ke Bantul dalam kondisi laik jalan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan.

"Kami akan cek secara acak. Jangan sampai bus yang berwisata di Bantul tidak layak," katanya.

Singgih mengungkapkan bahwa pihaknya siap melakukan pengecekan terhadap armada yang digunakan oleh sekolah-sekolah di Bantul untuk kegiatan study tour ke luar DIY. Hingga saat ini, menurut Singgih, sudah ada 11 bus yang dicek oleh petugas Dishub Bantul untuk SMKN 1 Sedayu yang akan melakukan study tour ke luar DIY. Hasil pengecekan menunjukkan bahwa 11 bus tersebut dalam kondisi layak jalan.

"Sementara tadi sudah ada surat dari SMPN3 Pleret yang minta dicek kelayakannya. Segera kami cek kondisinya nanti," ucapnya.

Baca Juga: Pelaku Pembuang Sampah Liar di Sleman Didenda Rp1 Juta

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya