TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketum Partai Ummat Pakai Baju Bekas Amien Rais, Apa Artinya?  

Memakai baju tempur untuk Pemilu 2024

Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi mengenakan pakaian milik Amien Rais ketika ikut menumbangkan Rezim Orde Baru (Orba).(IDNTimes/Herlambang Jati)

Sleman, IDN Times - Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi mengenakan pakaian milik Amien Rais ketika ikut menumbangkan Rezim Orde Baru (Orba). Baju yang dipakai Ridho dipakai saat kegiatan Syawalan & Rakerwil I Partai Ummat DIY, di halaman Yayasan Budi Mulia Dua, Jalan Raya Tajem km 3, Ngemplak, Sleman, Sabtu (29/4/2023), tersebut dinilai syarat makna.

Pada saat menyampaikan sambutan, Ridho melontarkan pertanyaan kepada tamu yang datang, mengenai baju yang ia kenakan. "Ini ada yang tahu saya pakai baju siapa?. Kok tidak pakai baju Partai Ummat," tanya Ridho.

1. Sebut masuk medan pertempuran

Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi mengenakan pakaian milik Amien Rais ketika ikut menumbangkan Rezim Orde Baru (Orba).(IDNTimes/Herlambang Jati)

Ridho menjelaskan bahwa baju yang dikenakan milik Amien Rais, yang saat ini merupakan Ketua Majelis Syura Partai Ummat. "Jadi baju ini 25 tahun lalu dipakai Pak Amien Rais ketika menunmbangkan Pak Soeharto, di gedung DPR waktu itu. Pak Amien sendiri mungkin lupa," ujar Ridho.

Ridho mengajak untuk memaknai yang dilakukan oleh Partai Ummat sejak awal adalah memasuki medan pertempuran untuk memenangkan Pemilu 2024. "Lebih jauh lagi sebagaimana niat kita yang mulia yaitu untuk membangun negeri baldatun toyyibatun warobbun ghofur, dengan memenangkan Pemilu 2024. InsyaAllah. Jadi ini suasana yang kita bangun. Maka hari ini saya pakai khusus baju tempur tersebut," kata Ridho.

Baca Juga: Partai Ummat Dukung Anies Baswedan, Soal Cawapres Ini Sarannya 

2. Nilai kondisi sosial politik tidak baik-baik saja

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais dan Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi daftarkan Partai Ummat ke KPU. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ridho menyebut kehidupan nasional saat ini sedang memprihatinkan. Dalam berbagai dimensi menurutnya kehidupan saat ini relatif semakin menurun, dari ekonomi hingga pendidikan. Dari segi politik nasional, ia melihat saat ini tidak ada gagasan yang baik.

"Kalau kita lihat, tanda kutip elite politik, nampaknya politik nasional mandeg berpikir. Pernah kita dengar ada gagasan? Yang ada hanya gimmick kosong. Ada koalisi yang terbentuk yang rapuh karena kosong, anytime bisa pecah kongsi, sekarang kita lihat. Gak ada teladan, hanya tontonan, narasi atau pikiran kosong. Yang kelihatan syahwat ingin berkuasa ingin mengendalikan. Ini politik nasional kita," ujarnya.

Melihat kondisi yang ada, Ridho mengajak para kader, pendukung Partai Ummat untuk bergerak berjuang.  Saat ini perlu percepatan, tidak hanya kecepatan rata-rata, perlu adanya akselerasi dan keseriusan.

Baca Juga: Hanum Rais Berlabuh ke Partai Ummat, Pamit dari PAN 

Berita Terkini Lainnya