Kenaikan Harga BBM Picu Inflasi di DI Yogyakarta
Inflasi didorong oleh kelompok harga yang diatur pemerintah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat 1,05 persen (month-to-month/mtm) dan 6,81 persen (year-over-year) pada September. Pada akhir Triwulan III 2022, DIY mengalami inflasi setelah sebelumnya alami deflasi secara bulanan.
Berdasarkan disagregasinya, inflasi DIY pada September 2022 didorong oleh kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) dan kelompok inflasi inti (core inflation), sementara kelompok harga pangan bergejolak (volatile food) mengalami deflasi.
“Inflasi terutama bersumber dari dampak langsung kenaikan harga tarif bahan bakar kendaraan, di sisi lain komoditas hortikultura seperti bawang merah, cabai merah, dan minyak goreng melanjutkan deflasi, menahan laju inflasi yang lebih tinggi,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan DIY, Budiharto Setyawan, Selasa (4/10/2022).
Baca Juga: Inflasi DIY 5,47 Persen, Lebih Tinggi dari Standar Pusat
1. Penyesuaian harga mempengaruhi daya beli
Adanya penyesuaian harga juga mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal ini tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada level 124,8, masih optimis meskipun tidak setinggi bulan sebelumnya yaitu 139,1. Tertahannya keyakinan konsumen juga terpantau pada seluruh kategori pengeluaran, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp3,1 juta–Rp4 juta.
Dari kelompok administered price, inflasi terbesar disebabkan oleh meningkatnya harga tarif bensin subsidi. Selaras dengan kenaikan harga minyak dunia, pemerintah Indonesia melakukan penyesuaian harga bensin subsidi dan nonsubsidi per 3 September 2022. Harga per liter Pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp10.000, solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800, dan Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500.
“Adanya peningkatan harga ini berdampak langsung terhadap kenaikan tarif kelompok transportasi lainnya seperti angkutan antar kota dan kendaraan roda dua online,” kata Budiharto.
Baca Juga: Komunitas Kretek Tolak Rencana Kenaikan Cukai Rokok