TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Volume Kendaraan Meningkat, Ganjil Genap di Malioboro Diberlakukan  

Kebijakan akan diberlakukan pada akhir pekan ini

Ilustrasi kawasan Malioboro. IDN Times/Paulus Risang

Kota Yogyakarta, IDN Times - Kebijakan ganjil genap di Jalan Malioboro mulai diberlakukan akhir pekan ini. Kepala Polresta Kota Yogyakarta, Komisaris Besar Polisi Purwadi W Anggoro, menjelaskan kebijakan ganjil genap untuk kendaraan yang melintas di kawasan Malioboro, akan diberlakukan secara tentatif kecuali untuk angkutan umum.

“Jadi, penerapannya tidak mengacu pada waktu tertentu atau ada pembatasan jam pemberlakukan ganjil-genap. Kebijakan itu akan diterapkan secara tentatif,” kata Kapolres, Jumat (24/9/2021).

Baca Juga: Aturan Berubah, PKL Kuliner Malam Malioboro Tetap Tutup Jam 21.00 WIB 

1. Ganjil genap di Malioboro diberlakukan saat volume kendaraan meningkat

Ilustrasi ganjil-genap (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Kapolres menambahkan kebijakan ganjil-genap untuk kendaraan di kawasan Malioboro akan diberlakukan saat volume kendaraan di jalan itu meningkat. “Begitu arus kendaraan padat, maka kebijakan ini akan diberlakukan. Tujuannya menyaring jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Malioboro. Khusus Jalan Malioboro saja,” ujarnya.

Menurut Kapolres, kendaraan dengan pelat nomor kendaraan genap akan diizinkan melintas pada tanggal genap dan pelat nomor kendaraan ganjil akan diizinkan melintas pada tanggal ganjil.

2. Kendaraan umum bebas melintas di Jalan Malioboro

pinterest

Kapolres menyatakan kebijakan ganjil genap tidak berlaku untuk kendaraan umum seperti TransJogja yang juga memiliki rute masuk ke Jalan Malioboro. “Kebijakan ini juga tidak berlaku untuk kendaraan kegawatdaruratan seperti ambulans dan mobil pemadam kebakaran, termasuk kendaraan dinas pemerintah daerah,” katanya.

Kapolres berharap penerapan kebijakan ganjil-genap dapat sedikit mengurangi potensi kepadatan di kawasan Malioboro terutama saat akhir pekan. “Sekarang ini kasus Covid-19 di Yogyakarta, kan sudah turun. Kami tidak ingin ada kenaikan kasus Covid-19 saat aktivitas kembali meningkat. Nanti justru harus memulai lagi dari nol. Akan tambah susah lagi,” ujar Purwadi dikutip Antara. 

Berita Terkini Lainnya