TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

UGM Rancang Program KKN Bantu Warga Kelola Sampah Rumah Tangga  

Mahasiswa bantu pengelolaan sampah sebelum dibuang ke TPA

Kondisi salah satu TPS di Kota Yogyakarta yang overkapasitas sampah, Selasa (10/5/2022). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sleman, IDN Times - Mulai tahun ini Universitas Gadjah Mada merancang program pengelolaan sampah untuk diterapkan di masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). 

Pada tahap awal, program ini dilakukan di desa sekitar kampus UGM seperti Desa Sinduadi dan Caturtunggal di Kabupaten Sleman, serta Baciro di wilayah Kota Yogyakarta.

 

 

1. Mahasiswa UGM akan bantu pengelolaan sampah sebelum dibuang ke TPA

Pelepasan secara daring KKN-PPM UGM Dok: Humas UGM

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Rustamaji memaparkan tujuan dari pengelolaan sampah di masyarakat agar mampu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA.   

“Ada dua pendekatan, pertama di hulu bagaimana  mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, dan kedua pengolahannya. Nanti mahasiswa yang akan bergerak dan pelatihannya ada di Pusat Inovasi Agroteknologi,” terang Rustamaji, Selasa (11/10/2022). 

 

 

Baca Juga: 7 Bank Sampah di Kota Jogja yang Aktif dan Produktif

2. Pengelolaan sampah akan diterapkan mengikuti karakteristik desa

Prof. dr. Ova Emilia pada saat pengukuhannya sebagai Guru Besar, 21 April 2016. (pendidikankedokteran.net)

Menurut Rektor UGM, Ova Emilia, setelah diterapkan di desa-desa sekitar kampus, program ini akan diperluas di berbagai daerah oleh mahasiswa KKN-PPM yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

"Pengelolaan sampah akan diterapkan dengan memperhatikan karakteristik dan keunikan masyarakat di pedesaan, dan akan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat di tingkat keluarga," ujar Ova dikutip lama resmi UGM.

UGM berencana mengunjungi salah satu desa di Kabupaten Gianyar, Bali, yang dianggap sukses menggerakkan masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan sampah, yaitu Desa Sayan. Di desa ini sebanyak 230 kepala keluarga telah menerapkan pemilahan sampah secara mandiri sebelum dikirimkan ke tempat pembuangan sampah.

"Sampah rumah tangga dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah residu, masing-masing dikumpulkan ke TPS sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sangat menarik bahwa masyarakat mau memilah sendiri sampah-sampah mereka. Ini sebuah praktik yang sangat baik dalam konteks pengelolaan sampah di tingkat desa,” kata Ova.

 

Baca Juga: 6 Bulk Store Jogja Berkonsep Zero Waste, Belanja Minim Sampah

Berita Terkini Lainnya