TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadi Dosen UGM, Prilly Latuconsina Beberkan Cara Artis Kelola Krisis  

Prilly sebut 3 artis miliki hubungan baik dengan media   

instagram.com/prillylatuconsina96

Sleman, IDN Times - Kedua kalinya Prilly Latuconsina, menjadi dosen praktisi di Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kamis (10/11/2022). Artis yang memulai karier sejak usia 12 tahun ini mulai menjadi pengajar tamu di UGM mengisi kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM pada bulan September 2022. Hari ia kembali mengajar di mata kuliah yang sama.

Prilly menjadi dosen praktisi melalui program Praktisi Mengajar bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudrsitek. Ia dijadwalkan mengajar di UGM sebanyak dua kali pertemuan.

 

 

1. Bagikan pengalamannya dalam berhubungan dengan media

Artis Prilly Latuconsina menjadi dosen praktisi di Universitas Gadjah Mada, Kamis (10/11/2022)/Humas UGM

Selama dua jam bintang film Kukira Kau Rumah menyampaikan materi terkait pola relasi media dengan selebritas. Ia membagikan pengalamannya dalam berhubungan dengan media dan bagaimana nantinya bekerja dengan selebritas, khususnya saat mengelola krisis.

Prilly mengatakan bahwa media dan selebritas memiliki hubungan sangat erat dan saling memanfaatkan satu sama lain. Selebritas menyediakan konten bagi media dan media memberikan publisitas untuk selebritas.

“Media jadi wadah dan tempat bagi selebritas untuk tumbuh, merintis karier meraih popularitas. Sementara media membutuhkan selebritas dengan popularitas tinggi untuk meningkatkan engagement dengan audiensnya,”jelasnya.

Baca Juga: Mengajar di UGM, Prilly Latuconsina Belajar Perspektif Baru

2. Saat artis terkena krisis, ini cara yang dilakukan oleh Prilly Latuconsina

Prilly Latuconsina mengajar kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM. (Dok. Humas UGM)

Ia menjelaskan di era media baru memberikan peluang bagi siapa saja untuk menjadi selebritas. Artis kelahiran 19 Oktober 1996 ini memaparkan bagaimana cara kerja mengelola krisis selebritas. Pengelolaan krisis ini menjadi penting karena seseorang dengan status selebritas sangat rawan dengan krisis. Oleh sebab itu, selebriti harus bisa memitigasi risiko yang disebabkan oleh krisis.

“Kalau saat krisis yang harus jaga emosi dan kontrol diri. Ini butuh tim publicis yang menenangkan dimana saat krisis tim ini yang kerja, tapi kalau di Indonesia dilakukan sendiri beda dengan di luar negeri ada tim yang gerak,” paparnya.

Saat krisis selebritas, mengumpulkan fakta-fakta baik terkait selebritas yang tengah mengalami krisis sangat penting dilakukan. Berikutnya tetap berhubungan baik dengan media agar dapat dengan mudah membuat berita baik dengan konten maupun konferensi pers. Tak kalah penting, menjadi apa adanya agar audiens mempunyai relativitas dan dapat bersimpati dengan kondisi sebenarnya.

Prilly menjelaskan ada beberapa interaksi yang bisa dilakukan dengan media saat terjadi krisis. Beberapa di antaranya dengan melakukan interview secara spontan, konferensi pers untuk hal yang harus diklarifikasi, konferensi pers secara reguler dan interaktif, dan selalu siap 24 jam untuk memberikan berita baik sampai situasi kembali normal. Selain itu, juga memilih juru bicara yang ahli dan berada di high level management saat harus memberikan pernyataan atau klarifikasi.

Baca Juga: 10 Potret Prilly Latuconsina jadi Dosen Praktisi UGM, Menuai Sorotan!

Berita Terkini Lainnya