Mengajar di UGM, Prilly Latuconsina Belajar Perspektif Baru

Prilly mengisi kelas Kajian Selebritas di Ilmu Komunikasi 

Sleman, IDN Times - Artis Prilly Latuconsina dipercaya mengajar mahasiswa kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (29/9/2022).

Mengenakan setelah abu-abu, Prilly selama 2 x 60 menit memaparkan materi terkait selebritisasi dan selebrifikasi lewat studi kasus, serta berdiskusi dengan mahasiswa pada sesi tanya jawab.

1. Behind the scene proses selebritifikasi

Mengajar di UGM, Prilly Latuconsina Belajar Perspektif BaruPrilly Latuconsina mengajar kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Artis 25 tahun ini mengaku berbagi banyak hal tentang industri yang telah digelutinya sejak usia 13 tahun, termasuk personal branding di dalamnya.

"Kajiannya tadi bukan hanya soal teori, tapi saya juga bercerita pengalaman di belakang layar bagaimana seorang tokoh melewati proses selebritifikasi atau melewati indikator-indikator untuk mempunyai status selebritas," kata Prilly usai mengajar di UGM, Sleman, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga: Kata Pengamat UGM Soal Saling Membandingkan Era SBY dan Jokowi

2. Perspektif baru publik figur

Mengajar di UGM, Prilly Latuconsina Belajar Perspektif BaruPrilly Latuconsina mengajar kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM. (Dok. Humas UGM)

Bagi pemeran film Danur ini, pengalaman mengisi kuliah kali ini juga mengajarkannya banyak hal. Para mahasiswa yang aktif bertanya membuka perspektif baru Prilly sebagai publik figur.

"Pertanyaan yang ditanyakan juga tentang proses di behind the screen yang memang saya alami. Mereka menanyakan soal bagaimana pendapat ada satu publik figur yang mendukung satu kasus tapi ketika ada kasus tersebut dia diam saja. Dari perspektif publik figur saya mencoba menggali kenapa ya tindakan publik figur ini diam. Jadi benar-benar mengkaji," imbuhnya.

"Seru sekali tadi, penuh dengan tawa. Saya juga dikasih pantun tadi sama mahasiswa," sambung Prilly.

Prilly mengaku memang memiliki passion di bidang mengajar. Ia mengaku sama sekali tak ada privilege bisa hadir di depan mahasiswa UGM kali ini. Dia telah terlebih dahulu mengajukan diri terlibat dalam program praktisi mengajar Kemendikbudristek, hingga akhirnya UGM menerimanya sebagai dosen praktisi menimbang kapasitasnya yang relevan dengan studi di kampus.

Pada program ini praktisi hanya akan terlibat untuk mengajar selama dua pertemuan dan Prilly rencananya akan kembali mengisi mata kuliah di UGM pada Oktober 2022 mendatang.

3. Mata kuliah unggulan

Mengajar di UGM, Prilly Latuconsina Belajar Perspektif BaruPrilly Latuconsina mengajar kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM. (Dok. Humas UGM)

Sementara, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Lidwina Mutia Sadasri menjelaskan, Kajian Selebritas merupakan mata kuliah unggulan dari peminatan media hiburan (entertainment). Adapun peminatan lain yang ditawarkan di Prodi S1 Ilmu Komunikasi antara lain, humas, periklanan, dan jurnalisme.

"Media entertainment tergolong paling baru dibandingkan peminatan yang lainnya," kata Mutia.

Di peminatan media hiburan ini, menurutnya, mahasiswa diajarkan berbagai macam kajian entertainment mulai dari musik, game, film, dan termasuk di dalamnya industri selebritas, audiens serta fans.

Peminatan ini melihatnya dari perspektif ilmu komunikasi. Tentang bagaimana sebuah industri itu bekerja, aktor yang menjalankannya, hingga karakteristik audiensnya.

"Sehingga nanti teman-teman mahasiswa ketika setelah mengambil mata kuliah itu bisa melihat berbagai macam produk media entertainment dalam perspektif yang lebih luas, tidak sebagai sekadar konsumen yang menonton. Tetapi juga kritis terhadap berbagai macam konten media entertainment, apalagi ini sejalan dengan karakteristik UGM yang kalau di kami komunikasi itu lebih ke kritis kreatif dan etis, ini yang kami highlight," pungkasnya.

Program Praktisi Mengajar yang diikuti Prilly sendiri adalah salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang membuka kesempatan bagi praktisi handal di berbagai bidang untuk mengajar di kelas dan membagikan keterampilan serta pengalaman riil dari dunia industri.

Program Praktisi Mengajar diluncurkan Kemendikbudristek pada tahun 2022 demi mengatasi problem kesenjangan antara keahlian lulusan dan kebutuhan dunia kerja.

4. Lebih dari 90 praktisi

Mengajar di UGM, Prilly Latuconsina Belajar Perspektif BaruPrilly Latuconsina mengajar kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM. (Dok. Humas UGM)

Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, menjelaskan kampusnya pada semester ini menerima 91 praktisi yang akan mengajar di berbagai program studi Sarjana, 28 di antaranya telah menyelesaikan kegiatan kolaborasi. Para praktisi ini mengikuti program Praktisi Mengajar berupa kolaborasi pendek maupun kolaborasi intensif.

Program kolaborasi pendek dari Praktisi Mengajar ditujukan bagi praktisi yang belum memiliki pengalaman mengajar mata kuliah. Praktisi hanya akan terlibat untuk mengajar mata kuliah selama dua pertemuan. Sedangkan pada program kolaborasi intensif, praktisi terlibat dalam penyelenggaraan perkuliahan end-to-end, termasuk proses perencanaan dan evaluasi mata kuliah.

Baca Juga: Loloskan 117 Judul, UGM Kampus Terbaik Program Kreativitas Mahasiswa  

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya