TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gara-gara Air Irigasi Kering, Petani di Kulon Progo Merugi 

Petani rugi jutaan rupiah

Ilustrasi sawah mengalami kekeringan. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Kulon Progo, IDN Times - Gara-gara tak ada air yang mengalir, tanaman padi seluas 25 hektare dipastikan gagal panen. Luasan ini dari 182 hektare sawah yang berada di Desa Sidomulyo, Pengasih Kulon Progo. Akibatnya petani Kulon Progo harus menanggung akibatnya. 

"Setiap musim tanam kedua, kami pasti gagal panen atau puso. Irigasi Plelen tidak ada air yang mengalir setiap pertengahan masa tanam. Kami sudah mengajukan suplisi dari Irigasi Kalibawang tapi gagal karena debit air juga sudah tidak bisa dimaksimalkan," kata Ketua Kelompok Tani Sido Dadi Dusun Karangasem, Desa Sidomulyo, Bingat Sudiyanto di Kulon Progo, dilansir Antara, Jumat (4/6/2021). 

 

 

 

 

Baca Juga: Harga Kedelai Melonjak, Perajin Tahu dan Tempe Perkecil Ukuran

1. Petani rugi jutaan rupiah

Petani di Babulu Darat yang kawasannya sebagai diklaim masuk Paser (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Bingat menyatakan petani di Karangasem harus mengalami merugi jutaan rupiah untuk membeli benih, biaya tanam, hingga pembelian pupuk. 

"Kami ini harus mengadu kepada siapa. Kami sudah kesulitan membeli pupuk, dan harga jual produk pertanian murah, kenapa kami harus masih menanggung kerugian karena tananam padi kami puso setiap masa tanam kedua. Kami berharap pemkab bergerak cepat mengatasi masalah air untuk pengairan di wilayah kami," harapnya.

2. Berharap pembangunan embung segera dimulai

Ilustrasi pembuatan embung. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Bingat mengatakan produktivitas tanaman padi di Desa Sidomulyo berkisar tujuh sampai delapan ton gabah kering panen per hektare. Produktivitas ini bisa dioptimalkan bila didukung dengan ketersediaan air yang mencukupi. Petani berharap embung di Sidomulyo segera dibangun. 

"Kami berharap pembangunan embungdi Sidomulya segera dilakukan," pintanya. 

Berita Terkini Lainnya